Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Friday, October 14, 2005

KEPALA ROEKOEN TETANGGA (TAMAT)

(III)
Diatas soedah ditoetoerken bagaimana saja dan kawan2 tjoba ringankan penderitaan dari orang2 golongan Belanda diwaktoe dilantjarkan pemboikotan djoeal makanan pada mereka; aliran listrik dan aer ke roemah 2 mereka ditoetoep. Dengen semboenji, diwaktoe lakoeken ronda malam, kita pada lemparkan apa sadja jang kena dimakan lewat pagar pekarangan, perboetan kita ini teroetama tersoeroeng oleh rasa kasian pada itoe banjak anak2 jang tentoe sadja toeroet mendjadi korban. Jang perboetan ini boeat kita bisa menjebabkan risiko hilang djiwapoen boekan chajalan belaka, ini bisa dibenerken oleh orang2 jang hidoep dalem zaman pergolakan itoe. Tetapi pembatja tida bisa tebak tjeranja si "Mevrouw" anggep perboeatan memberikan makanan pada orang2 Belanda itoe. Moengkin ia pikir ini tida lebi dari pantas dari Chinees dan si Inlander.
Waktoe kita sedeng bagi sajoeran, tempe, sedikit beras dan lain2 makanan, mendadak saja denger si "Mevrouw" menjeletoek katanja : "Zeg, meneer Kwee, breng mij morgen boter (maar geen margarine), worst.....". Ik ben je tokohouder niet ! djawab saja dengen ketoes dan teroes tinggalkan mereka.
Masa si otak kedjoe minta saja esok malamnja bawaken ia mentega (mala tida maoe jang margarine), sosiz, enz.... seperti ia djoega lagi mimpi berada digedongnja dan tjoema tinggal perentah sadja. Dan mentalitet jang begini jang paling banjak meroegiken orang2 Belanda sendiri.
Samentara itoe pihak sekoetoe masih teroes tjoba koeatken kedoedoekannja. Roepanja palang merah Belanda madjoeken permohonan pada pemerentah Repoeblik Indonesia boeat bole kirim beberapa pesawat terbang Palang Merah di Malang oentoek djatohken pakean dan obat2an boeat orang Belanda jang masih ketjantol di pedalaman. Dan sebage tempat dimana barang2 itoe didjatohken dipilih lapangan di Rampal, persis didepan tangsi dimana saja dan kawan2 lain di zaman stadwacht di konsiniir (diwadjib tinggal ditangsi karena bahaja peperangan dengen Djepang sedeng memontjak). Dan djoega didepan roemah saja.
Orang2 Belanda dalem lingkoengan saja pada berdjingkrak kagirangan, satoe hal jang bisa dimengerti. Tetapi apa jang tida bisa diterima begitoe sadja jalah pertjakapan antara mereka dan saja berhoeboeng sama esoknja pesawat2 terbang Palang Merah itoe aken djatohken boengkoesan2 dilapangan. Salah satoe diantara mereka, dengen sikap sombong dan nada soeranja jang kedengeran angkoeh sekali, berani minta pada saja oentoek "zorg dragen dat de Inlanders niet hier komen !"
Tjoba pembatja pikir sendiri. mendengar perkataan itoe, terlebi lagi meliat sikapnja seolah-olah kita golongan inlanders ini tjoema beroepa roempoet sadja dan hanja ia sendiri jang mendjadi jang dipertoean besar, hampir2 saja tempeleng semproel di itoe tempat djoega, bila ia tida boeroe2 tarik poelang perkataannja jang sombong dan hatoerken maap.
Saja terangken pada itoe orang2 Belanda dalem lingkoengan saja, si Inlanders itoe ada eigenaren, pemilik ini negara. Mereka hidoep diantara mereka jang diwaktoe itoe semangat perdjoeangan sedeng meloewap-loewapnja. Sedikit alesan sadja soedah tjoekoep boeat bikin berkobar napsoe amarahnja jang telah menjala-njala. Dan kalaoe sampe kadjadian begini, pasti pertoempahan darah tida bisa ditjegah lagi. Dan saja tida maoe tanggoeng djawab dan tjoetji tangan saja.
Banjak djoega diantara orang2 Belanda itoe jang maoe mengarti pembilangan saja. Saja terangken, kalaoe mereka girang terima bantoean pakean dan obat2an, ini saja bisa mengarti dan tida ada satoe diantara kita jang akan iri hati. Tetapi batesin diri mereka dalem sikap dan perkataan agar tida membawa korban orang2 jang tida berdosa, teroetama anak2.
Begitoelah di esoknja bener djoega ada datang doea pesawat terbang jang selagi terbang rendah djatohken boengkoesan2 ditanah lapang itoe. Tanda Palang Merah bisa diliat teges. Semoea berdjalan baek sampe ketika dari satoe pesawat itoe dikibarkan Rood, Wit en Blauw (warna bendera Belanda).
Sekonjong-konjong seperti djoega itoe sekoempoelan orang2 Belanda lagi kerasoekan setan. Mereka bertreak, lontjat, mendjerit, tepok tangan, mala ada jang berseroe "Oranje Boven"!
Repot djoega boeat kasih bangoen mereka dari mimpinja. Oentoeng itoe semoea berdjalan zonder timboelken banjak perhatian dari fihak kita. Ah ja, itoe orang2 Belanda djoega manoesia; mereka jang tadinja ada dipoentjak pergaoelanhidoep, mendadak dibanting kebawah, toentoet penghidoepan jang penoeh siksaan lahir dan batin. Djadi ketika liat jang mereka masih diperhatikan djoega oleh bangsa jang datang lafi dengen membontjeng sekoetoe, apalagi waktoe liat benderanja berkibar, impian2 mendjadi lebi moeloek lagi.
Sementara itoe penghidoepan berdjalan teroes, pemoeda2 jang gaboengken diri dalam Tentara Keamanan Rakjat jang kamoedian dirobah mendjadi TNI hingga sekarang ini, makin lama makin meroepakan badan militer jang penoeh semangat disiplin dan bersedia hadepin kemoengkinan apa sadja.
Saja masih sering ketemoe bekas kawan2 saja dalem lingkoengan stadwacht, mala meliat kesoenggoehan mereka hendak mempertahankan kemerdekaan dan berdaoelat tanah aer, saja pernah oetaraken pada "Soedjanoedji" jang sama2 di stadwacht, kamoedian ia mendjadi anggota PETA dan sekarang perwira dari barisan rakjat jang panggoel senapan dan berada digaris depan, oentoek djoega ikoet serta. Tetapi Soedjanoedji nasehatkan saja, baek saja koeatken sadja dibarisan belakang jang tida kalah pentingnja waktoe hadepin kekoeatan militer Belanda.
Saja dan kawan2 lain jang seroepa haloean bisa bergoena besar sekali sebage djembatan boeat sampekan kabaran2 pada kawan2 jang lakoeken perdjoeangan pisik. Dan perdjandjian ini memang oleh saja dan kawan2 dipenoehken, teroetama sehabis terdjadi apa jang diberi nama "Politionale Aksie" jang pertama, ja itoe pada tanggal 21 Djoeli 1947 dan Malang didoedoeki poela oleh pasoekan militer Belanda

No comments: