Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Thursday, March 16, 2006

Penghoeni Kalisosok (IX_X)


(IX)
Lantas ditoeang sampe penoeh dengen aer panas dan diudak-udak. Kalaoe soedah rada dingin kopinja digoenakan boeat goejoer koewe jang dimakan, Adoeh.....! rasanja loear biasa enaknja, rasanja seperti hidoep baroe. Habis tjoema satoe kali satoe minggoe sih...! dan djanga koeatir; boeboek kopi sampe boetir jang penghabisan, tida ada satoe jang terboeang, semoeanja masoek dalem moek kedoea dan ketiga dan sembari menikmati itoe semoea, perhoeboengan oedara diboeka. Kalaoe Gondo dan Moehamad Zein tida bisa tjeritakan banjak dari pemandengan atas tembok. Tetapi saja!
Apalagi djika soedah moelai tetamoe2 pendjara masoek saja jang kasih “pers-lah” menoeroet pandengan mata. Saja toetoerken bagaimana sedap ternampaknja kaoem wanita jang datang berkoendjoeng dan pada berkoempoel didepan kantor sipier, liat jang satoe itoe. Potongannja mirip sama gitas Spanyol, kondenja rapih dan oedjoeng ramboetnja dikasih keloear dari geloengnja, moekanja potongan daon sirih, koelitnja warna koening langsat. Dan, ampoennn.. goesti, liat.... boeng, liat...ia lagi ketawa dengen tida bersoeara, tjoema moeloetnjna sadja jang terboeka sedikit, giginja poetih seperti moetiara, ketambahan selagi ketawa dikedoea pipinja ada tanda desok sedikit jang bikin itoe semoea lebi mengioerken..! Dan itoe, jang disebelah kanannja, ja itoe, jang djoesteroe setjara maen poeter-poeter pajoengnja. Tjoba liat...! alisnja nanggalsepisan, pinggangnja jang langsing sebage poehoen tjemara, kalaoe ia djalan tindakannja mirip sama tindakan matjan jang lapar, mengelejot sana mengelejot sini dan saban kali bertindak kainnja tersingkap sedikit hingga betisnja jang mirip boenting padi keliatan tegas. Mampoes dah......! ditambah hoekoeman djadilah djika bisa dapet ia...!
Begitoelah saja kasih Pers-lah pemandengan mata pada itoe doea kawan. “Wis..! wis...! akoe madep tembok...! treak Gondo jang minta saja toetoep moeloet sadja. Sedang Moehamad Zein antjam akan boenoeh saja. Hoekoeman saja masih lama tereaknja.
Tetapi saja tida pedoelikan itoe semoea dan teroes bikin Pers-lah saja. Inilah beratnja koeadjiban kawan terhadep kawan... heheh....
Pada soeatoe pagi sekira djam 10 saja liat surveiliant datang dengen seorang Belanda seoesia koerang lebih 50 taon. Di belakang mereka ada toeroet hoofdopzichter. Mereka menoedjoe kesel saja. Dan benar djoega pintoe depan diboeka oleh opzichter tadi dan itoe orang Belanda dengen diikoet surveiliant masoek. Saja samboet dengen boeroe2 pake badjoe saja jang kebetoelan saja boeka. Itoe tetamoe tanja apa ia berhadepan dengen toean Kwee dari Soerabaia? Saja bilang betoel dan silahkan ia doedoek dibangkoe. Surveiliant lantas berpamitan dan tinggalkan kita berdoea.
Saja Profesor Schepper, goeroe tinggi dari Recht Hoge School di Batavia dan Ambtenaar dari Reclasseeringsdinest kenalkan tetamoe itoe pada dirinja sendiri, Maaf professor, jang saja tjoema bisa terima koendjoengan professor dengen tjara begini, djawab saja seraja oendjoeken pada kaki saja jang telandjang dan dikedoea mata gelangnja , ada tanda koelit hitam jang tebal, saking lamanja tidoer diatas tikar. Kita bisa bitjara keadaan persoerat-kabaran di Soerabaia dan lain2. toean Professor Schepper tjoema tjari “aanloop” sadja boeat moelai dengen maksoed sesoenggoehnja dari koendjoengannja. Dan achirnja itoe saat datang djoega ketika ia bilang jang ia ada Ambtenaar boeat Reclasseeringsdinest, dinas pamarentah boeat toendjoeken djoeroesan mana jang betoel soepaia djadi rakjat jang baek dan menoeroet. Saja bilang, barangkali professor keliroe, sebab saja rasa tida perloe direclasser, sebab masoeknja saja dalem pendjara boekan karena lakoeken kedjahatan tetapi sebab bertentangan pendapat dengen jang berkoeasa. Oempama saja; saja ada djoernalies jang tjoba berantas adanja itoe pemisahan jang pintjang antara sama2 onderdaan jang satoe Nederland dan jang laen niet Nederland alias Inlander. Sama2 rakjat dari satoe pamarentahan, satoe bendera en toch tepatnja seperti langit dan boemi.
Kebetoelan makanan siang datang; saja minta permisi dan keloearkan piring dan moek saja, jang mana kamoedian saja taroh di medja boeat professor Schepper liat sendiri. Djika saja oendjoekan ini semoea nasi merah, tempe reboes dan sajoer kangkoeng, boekan saja tjoema perhatiken soal tangsel peroet sadja, tetapi bandingkan ini dengen menoe boeat orang hoekoeman Eropa.
Soedah sama2 dalem pendjara, sama2 dihoekoem en toch..! saja oendjoeken professor Schepper pada tikar dan bantal saja, pada keadaan kaki saja dengen tanda2 hitam dipengelangan kaki, kasoedahan dari teroes mengelesat diatas tiker dan tjara tidoernja orang hoekoeman golongan Eropa. Apa lagi diloear pendjara..! Apa itoe semoea tida bisa timboelkan rasa sakit hati pada Professor Schepper sendiri, andaikata Professor Schepper golongan Inlander. Dan bitjara tentang pengadilan, Professor Schepper sendiri ada seorang sardjana hoekoem. Pasti tahoe bagaimana besar adanja perbedaan antara pengadilan Landraad dan Raad van Justitie. Boeat saja, poetoesan hoekoeman Raad van Justitie beriken lebi rasa poeas dari pada di hoekoem oleh Landraad di Raad van Justitie tiap anggotanja ada Messter in de Rechten (sardjana hoekoem) dan tiap anggotanja berhak boeat madjoeken pertanjaan2 pada terdakwa tetapi di Landraad (dimana saja menghadap sebage terdakwa) jang sardjana hoekoem ada Voorzitter, Mr Wienecke dan anggota2nja menoeroet penilaian saja, ja tjoema soepaia keliatan komplit sadja. Apalagi jang diseboet sebage “advizeur voor Chinesse zaken”. Ia ada toekang soempah saksi boeat pasang “hio” didepan gambar Kwan Kong, Kwan Peng dan Tjioe Tjhong, boeat mana ia dapat honorioem satoe atawa doea goelden. Ia tida mengerti bahasa Belanda. Waktoe salah satoe perkara akan dipreksa oleh Mr Wienecke, saja liat sendiri bagaimana si “advizeur voor Chinesse zaken” lagi doedoek mengantoek di kerosinja dan ketika Mr Wienecke tanja; “bagaimana advizeur?” ia kaget bangoen dan boeroe2 bilang; hamba kandjeng moepakat!.
Professor Schepper sendiri tida bisa semboenjiken senjoemnja. Saja bisa kasih kepastian padanja bahwa apa jang saja toetoerken itoe ada hal jang benar, boekan khajalan belaka. Professor Schepper kamoedian terangkan pada saja, tida moengkin boeat rombak semoea Landraad mendjadi Raad van Justitie. Boeat ini Kandjeng Goebernemen tida poenja tjoekoep banjak oewang. Saja djawab bisa dimengerti jang ada amat soekar oentoek perpadoeken dasar djoerang dengen poentjak goenoeng. Kalaoe djoerang tida bisa diangkoet naek poentjak, goenoeng jang haroes dipatjoelin agar perbedaan antara dalemnja dasar djoerang dengen tingginja poentjak goenoeng tida begitoe menjolok mata.
(X)
Professor Schepper terangkan, boeat saja toch tida soekar oentoek oempama minta gelijkstelling, persamaan hak dengen orang Belanda. Saja ketawa dan terangken bahwa persamaan hak dengen orang Belanda di Singapore? Saja ada Inlander, toedjoeh toereonan pamili saja lahir dan mati disini. Kalaoe saja dengen kawan sepikiran dan senekad tjoba seberapa bisa adakan perobahan agar tingkat Inlander kita bisa diangkat naik seloeroehnja, biarpoen, mesti alamken penderitaan. Itoe tida apa. Saja sampe masoek pendjara tida boeat retjokin diri sendiri. Kamoedian dengen samar2 Professor Schepper oendjoeken sepintas laloe, kalaoe hendak perhatiken keadaan diri saja sendiri seperti dalem hal kedoedoekan dan sebagenja ia bersedia oentoek bantoe apa jang ia bisa. Saja hatoerken banjak terima kasih dan harap satoe waktoe saja bisa datang oentoek tagih djandjinja. Tida boeat saja pribadi, tetapi boeat “Inlander in z`n geheel” seloeroehnja. Beginilah adanja gambaran dari 5x koendjoengan toean Professor Schepper pada sel saja di pendjara Tjipinang. Saja dapet anggepan, ia ada seorang jang bisa toeroet rasakan apa jang adil, apa jang tida. Tetapi ja..................Ambtenaar is Ambtenaar, niet waar?.
----$$$-----
Waktoe saja pergi keroemah sakit oentoek minta obat karena badan dirasakan koerang eank dengen sepintas laloe baroe saja bisa liat kombali tampang moeka dari tetangga2 saja dan sembari djalan kami teroes saling pandang dan saling kaokin, mala saja sampe djalan moendoer ketika soedah lewat sel 3.
Si hoofdopzichter jang hantar saja, saja benar apa saja sakit. Natuurlijk, djawab saja, hoewel nog niet dood selagi toenggoe rampoengnja obat pil, saja berada diroewangan dimana saja liat atas bale2 ada mengeletak toeboeh seorang hoekoeman. Waktoe saja raba kakinja dirasa kakoe dan dingin sekali, ternjata ia soedah mati. Kasian, dari mana asalnja, kedjahatan apa jang dilakoeken hingga sampe ia masoek pendjara dan sekarang soedah bajar loenas segala hoetang-pioetang di doenia. Selagi toenggoe diboengkoes 3 pil, saja tanja pada mantri apa saja boleh dapet 2 saroeng bekas jang soedah diboewang dipodjok sana. Itoe kaen toea penoeh dengen bekas obat tjair boeat lawan koedis dan borok. Saja tahoe, kapan di Soerabaia toch saja pernah mendjabat sebage pembantoe mantri.
Atas pertanjaannja saja bilang boeat oesir njamoek, ia beriken pada saja apa jang diminta. Sepoelangnja Gondo tanja apa jang saja bawa sembari toeding pada kaen bekas jang saja boentel djadi satoe. “Boeat selatamatan `ndi Hospital” kata saja.
Di sel memang kita dilarang tida boleh poenja korek api, tetapi tali api jang menjala boeat soeloet rokok kawoeng kita diperbolehkan. Takoet kalaoe kehabisan api ditengah malem, maka saja bikin tali api jang pandjang sekali dari kaen toea jang dirobek dari tjarikan jang kamoedian diplintir djadi satoe, saja libatkan tali api pada roedji besi diroewangan dalem hingga banjak bagean jang oendjoeken bekas tanda koening kebakar. Si surveiliant, kalaoe lagi kontrol roewangan blok kita, poera2 tida liat itoe, ia pikir pertjoema beroending sama Tjina gila.
Satoe waktoe surveiliant tanja apa saja maoe tjaboet benang? Saja bisa dapet tambahan 20 sen tiap kilo. Saja setoedjoe dan begitoe lah sorenja dilever 2 karoeng besar penoeh dengen potongan kaen dari segala matjam jang dipotong ketjil2. Pekerdjaan tjaboet benang gampang dilakoeken; dengen djari djempol dan teloendjoek dari tangan kiri kita pegang sepotong kaen dan dengen idem dari tangan kanan kita moelai tjaboetin benangnja. Dan tjaboetan ini besoknja akan digoenakan sebage “poetskatoen” kain lap. Dalem teori memang moedah sekali, boekan ? tapi tjoba dalem praktek. Dalem satoe djam saja moelai tjaboet, djempol dan djari teloendjoek dari tangan kiri rasanja seperti bengkok, oeratnja tida maoe loeroes lagi, sedang djempol dari tangan kanan oedjoengnja dirasakan seperti kebakar dan dapetnja benang, ja, belon satoe kepelan. Mana itoe “kilo” dan 20 sen....?
Saja tida sanggoep siksa diri lebi lama. Paling baik isinja itoe doea kantong dikasih laen koadjiban. Saja seret doea2nja kebale, tjaboet tikar saja dan gelarka itoe semoea potongan2 kaen dibawahnja. Kamoedian tikar dipasang lagi dan toean besar boleh menggelojorkan toeboehnja diatas tikar jang dirasakan empoek sekali. Ini toch ada lebih baek daripada menboeroe kekajaan doenia boekan....?
Selang 3 minggoe dari terima pekerdjaan tjaboet benang, surveiliant datang lagi boeat kontrol hasil pekerdjaan saja.
Saja toeding pada kepelan benang di oedjoeng medja. Dan dimaan potongan kaen jang lain ? tanja ia dengen nada jang soedah moelai oendjoek djengkelnja. Saja bawa ia masoek ke bale saja dan tarik tikar.
“Neen....! Neen...! dat is niet dee bedoeling...! treak ia saking goesarnja.
Ini boekan maksoed dan diwadjibken.
Kasih masoek semoea potongan kaen dalem doea karoeng lagi, jang kamoedian oleh opzichter dibawa pergi.
Habislah impian saja mendjadi toean besar dan poelang asal sebage orang hoekoeman Inlander. Apa maoe dikata doenia memang terpoetar.
Barangkali sebab masih dongkol dikira saja permaenkan ia dengen tjaboet benang, ia awasin saja. Saja soedah pikir, ini semproel tjari laen gara2 lagi dan benar djoega anggepan saja. Sekarang jang bikin ia kesandoeng jalah ramboet saja jang soedah keliatan gondrong, sebab sedari datang dari Soerabaia belon pernah di goenting lagi. Ia bilang dalem pendjara semoea orang mesti di milimeter ramboetnja, seraja toeding pada sekompoelan orang hoekoeman perantean jang lewat dengen angkoet kerandjang makanan. Saja tida moe sebab toch tida lama lagi saja akan merdeka.
Ja, maar`t is een moeten...! kata si surveiliant, jang tjoba djoeal lagi ia poenja “gertak londo”.
Djangan tjoema bisa toeding pada perantean jang begini sadja, kata saja jang djoega moelai djengkel. Dateng kekantor dan tjaboet semoea petji dari pada djoeroe toelis perantean. Mereka semoea piara ramboet pandjang. Kalaoe mereka di milimeter ramboetnja saja bersedia boeat ditjoekoer klimis.
Sentrogantol ini memang satoe waktoe haroes diseroedoek balik. Ia tida bilang apa2 lagi dan poera2 “kontrol” ini dan itoe kebon dan bak mandi, ia mengelojor pergi.
---$$$---
Tank ditembok sebelah loear dari sel saja soedah ditoetoep, begitoe poela pintoe roedji dari roewangan boeat tidoer. Kita masih ada tempat tjoekoep loeas boeat doedoek dibelakang roedji pintoe atawa djendela. Lontjeng kantor kedengaran berboenji 7x. Dengen diterangin sinar boelan jang moelai moentjoel keadaan di sel saja keliatan sangat bagoes, aman dan tentram. Bisa timboelken orang poenja perasaan sedih tertjampoer girang, goendah-goelana katanja kamoes Indonesia.

No comments: