Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Thursday, March 16, 2006

Penghoeni Kalisosok


(VII)
Sesoedah di stasioen kita ditempatkan di peron tengah, saja liat seorang lelaki mendatengin kami dengen menbawa boengkoesan. Sesampe dikita ia bilang pada sersan ingin ketemoe sama saoedaranja Kwee dari Soerabaia. Karena saja tjoema satoe2nja “Inlandse Chinees” maka saja lekas berdiri, di ikoetin oleh 4 kawan nasib serentengan.
Memang adanja borgolan dengen rante itoe kita berlima seolah-olah kawan jang lebih sehidoep semati dari pada sepasang soeami istri. Oempama kalaoe dikereta-api salah satoe dari kita hendak kentjing, lima-limanja haroes ikoet, toenggoe sampe itoe oepatjara soedah selesai, baroe lima-limanja balik ketempatnja.
Ternjata jang datang itoe ada Bratanata jang kamoedian satoe pers boereaoe di Tjirebon dari mana “Soeara Poeblik” djoega mendjadi langganan`nja.
Koen Hian soedah kawat tentang kedatengan saja seraja dalem soerat laen ia pesan oentoek Bratanata beliken boeat saja 10 pak tembako van Nelle berikoet kertasnja “Mediano”. Maka itoe adanja itoe boengkoesan jang diserahken pada saja. Kita bertjakap-tjakap tentang hal jang mengenakan soerat kabar dan laen2 lagi. Bratanata djoega beriken saja 10 goelden.
Ketika kereta api datang kita berpisah dan ia pesan agar saja datang Tjirebon lagi dan menginap di roemahnja seliwatnja 1 November 1926. Tida lama lagi saling lambai melambai menandakan kereta api berangkat menoedjoe ke Messter Cornelies (Djatinegara). Di tengah perdjalanan tida ada kedjadian apa2; ditempat kereta api berenti, saja beli makanan apa sadja jang kena dibeli dan kita makan bersama-sama djoega dengen orang2 jang berada disekiter kita. Deket magrib masoeklah kita di stasioen Messter Coenelies, saja masih ada sisa oewang beberapa goelden jang saja beriken pada sersan jang baik itoe. Dan begitoe lah dengen tangan kanan masih teroes bawa boengkoesan saja dan tembako dari Bratanata di tjantelkan dikolor tjelana kita sama2 djalan kaki menoedjoe pendjara Tjipinang, Fierdaoes terachir.
Sesampenja disana jang terima kedatengan kita ada surveiliant. Dari tjatetan adanja orang2 hoekoeman jang dikirim dari Soerabaia ia tahoe siapa adanja saja. Ia lantas soeroeh boeka borgolan saja dan boengkoesan pakean saja diterimakan pada salah satoe pegawainja.
Boengkoesan tembako saja boleh dibawa ke sel serta lebih djaoeh pada saja diterimakan 2 stel pakean perantean dengen perentah salah satoenja saja haroes pake sekarang dan pakean perantean dari pendjara Djokja jang nota bene soedah dipake 2 hari 2 malem teroes meneroes ditinggal.
Saja terima piring dari blik, moek boeat isi sajoer dan moek boeat minoem. Sesoedah itoe saja dengen diantar oleh seorang hoofdopzichter dibawa ke apa jang mereka namakan “blok politiek” saja dapet sel sendiri, pertjies seperti di Soerabaia. Ketika sampe laen2 sel soedah pada di koentji tetapi dari banjak kamar roedji saja dengen samboetan “selamat datang saoedara...!” di esoknja, sesoedah sel kami diboeka, saja berkenalan dengen kawan2 baroe itoe. Kita saling salaman dan sehabisnja itoe selaloe saja dengar pertanjaan “saoedara ada tembako sedikit” Tentoe sadja saja bagi seorang dapet tembako tjoekoep boeat beberapa glintiran jang diboengkoes dengen daon kawoeng. Barang tentoe tida semoea bisa dapet bagean; djoemlah mereka koerang lebih ada 300 orang, saja satoe boengkoes oentoek diisap sendiri.
Ternjata mereka ada orang2 komunis jang akan dikirim ke Boven Digoel. Pekerdjaan jang diberiken pada kita jalah tjoema pakoe sadja potongan papan jang soedah digerdjadji lebi dahoeloe. Tetapi mereka itoe (dasar pengroesak) boekan pakoe potongan papan djadi peti, hanja sebaliknja poekoel potongan papan itoe sampe hantjoer. Lantas saja dengar adjakan mogok makan sebab makanan jang diberiken tida tjoekoep, katanja. Saja maen moepakat sadja; apa jang saja djoega bisa berboeat? Satoe lawan 300..........!
Di esok paginja lagi satoe hoofdopzichter datang disel saja dan bilang saja haroes bawa segala saja poenja “hebben en houwen” di loear. begitoe lah saja angkat tikar, bantal, pakean jang laen stel, piring dan moek en “klaar is kees” djawab saja pada itoe pegawai. Ia lantas bawa saja ke kantor menghadep surveiliant jang tanja apa saja seorang komunis? Saja djawab, saja boekan komunis dan belon pernah mendjadi komunis. Tetapi kenapa kamoe masoek di blok politiek?
Bagaimana saja bisa tahoe? Saja dibawa ke blok itoe.
Surveiliant keliatan oering-oeringan; roepanja ia berboeat satoe kekeliroean besar dengen maen toetoep saja di blok komunis.
Achirnja laen hoofdopzichter diperentah bawa saja di blok 1.
Ini blok satoe bisa diliat dari djalanan jang hoeboengken pintoe depan dengen bagean belakang. Saja oentoeng dikasih sel 1 jang pertjies berada di oedjoeng hingga saja dapet pemandangan jang djelas atas seloeroeh djalanan sampe di pintoe pendjara.
Penghoeni sel 2 dan selebihnja (semoea ada 6 sel diblok saja) jang menghadep djalanan jang menoedjoe ke roemah sakit pendjara matanja selaloe kebentrok pada tembok belakang dari laen bagean.
Sel saja besarnja seperti sel bagian Eropa di Kalisosok. Saja kasih selamat diri sendiri ketika lempar tikar dan bantal saja (isi roempoet kering boekan kapok) dibale permanen disel bagean belakang.
Dan begitoe lah saja moelai penghidoepan saja di pendjara Tjipinang.

Firdaoes Terachir
Andai kata kita berdoea pergi ke gwamia sinse, achli noedjoem, boeat tanja masing2 poenja nasib, pasti itoe achli akan bilang, peedji beehap, bintang tida tjotjok satoe pada laen, hingga saban kali mesti saling bentji-membentji. Kalaoe itoe keadaan mengenakan sepasang soeami istri, roemah tangga hantjoer dan kita akan bertjerai.
Maaf, saja liat pembatja keroetken djidat dan awasin saja dengen sorot mata seolah-olah perasaan djengkel moelai timboel.
Keliroe pembatja, djika diatas saja toelis “kita berdoea” saja maksoedken boekan pembatja dengen saja, tetapi saja dengen surveiliant dari pendjara Tjipinang. Dari bermoela ia memang tida soeka pada saja jang dianggap mendjadi lantaran hingga ia dapet “opdondering” tegoran jang keras dari pihal atasnja karena dengen tjara serampangan kasih masoek saja dalem blok komunis, bakal pendoedoek Boven Digoel di koempoelkan. Barangkali ini surveiliant pikir, ini Tjina ada djoernalies jang di hoekoem karena berani melawan Kandjeng Goebernemen, does ia ada satoe komunis.
Tjap begitoe di itoe waktoe memang moedah dikasih oleh pihak jang pegang kekoeasaan, kwalitet si surveiliant. Dan sesoedah ia ditegor boekan ia tjari kesalahan pada diri sendiri, tetapi sebaliknja timpahkan moekanja pada korban jang dianggep mendjadi sebab ia dapet djeweran dan dampratan.
Apa maoe dikata mentalitet begitoe memang kadang2 bisa diketemoeken.
(VIII)
Keadaan di pendjara Tjipinang banjak lebi menjenagkan daripada di Kalisosok. Tempatnja lebi loeas, sel saja sebesar sel golongan Eropa. Bagean tempat tidoer dengen balenja dari djati jang ditempelkan ditembok ada lebi besar dan kakoesnja lebi modern. Tida pake tong lagi hanja tiap seperempat djam otomatis aer tank jang berada disebelah loear dari tembok sel saja keloear dengen deras sekali lewat disolokan jang hoeboengken kakoes dari 6 sel. Tetapi moelai dari djam 6 sore sampe djam 6 pagi selokan kering sebab tang ditoetoep tiap pagi hoofdopzichter boeka pintoe roedji dan kamoedian pintoe dari bagean kita tidoer. Di pintoe dedpan soedah ada menoenggoe orang2 hoekoeman lain jang bawa kerandjang nasi merah ploes garem atawa lombok dan saban orang2 dapet satoekan pantji besar isi aer panas boeat minoem kami tiap hari. Kita tjoema tinggal sodorkan piring dan toenggoe dibelakang pintoe. Belon pernah kita diidzinkan keloear dari sel. Begitoe djoega dengen makan siang dan sore. Kalaoe soedah terima bagean kita dibelakang pintoe depan, pintoe itoe ditoetoep dan kita “merdeka” boeat berada dikebon kita, diroewangan depan atawa mengeletak ditikar bagean tempat tidoer. Tida ada satoe orang jang mengganggoe. Pendek kata kita mendjadi radja disel kita sendiri.
Didekat pintoe depan ada bak dengen kran aer ledeng dimana kita mandi dan tjoetji pakean. Tiap pagi atawa segala waktoe kita boleh mandi. Biasanja sesoedah terima nasi sarapan. Saja latihan tarzan-tarzanan di roedji jang toetoep kebon dibagean atas. Lantas lari ke kebon dan dibagean jang ditoetoep sama djoebin. Sasoedah napas jang senggal2 kembali normal, saja masoek sadja dalem bak dengen kran aer teroes diboeka, siapa jang larang? Pernah si surveiliant, jang tiap minggoe kontrol sendiri semoea sel di itoe blok tegor saja, apa diroemah saja djoega mandi dengen tjra begitoe? Ia tanja, saja djawab di roemah saja mandi dengen goenakan doea douche jang diboeka berbarengan sembari saja berada dalem “badkuip” jang krannja boeat aer panas dan dingin tetep diboeka. Ia tjoema golengken kepala dan teroes pergi. Soedah dibilang dibandingkan dengen laen, sel saja poenja ada jang paling eank ditinggalkan, oempama boengalaoe begitoe masoek golongan jang mahal. Di sebelah kiri, roedji hingga kita bisa dapat pemandengan terboeka; dipintoe depan roedji sampe lewat bak mandi. Lantas tembok jang teroes mendjoeroes kebelakang. Berada dikebon saja bisa dapat pemandengan jang loeas didjalanan jang menoedjoe ke pintoe pendjara, hingga bisa liat tegas siapa sadja jang masoek keloear. Sel jang laen sama besarnja, tjoema kiri kanan tembok meloeloe. Dan pemandengan kedepan jalah djalanan keroemah-sakit dengen tembok tinggi disebrangnja.
Sel nomor 2 ada tinggal Gondo, djoernalies dari Djokja dan di sel no 3 Mohamad Zain dari Soematra tengah. Semoea masoek pendjara karena delict dan politiek. Sel 4, 5 dan 6 kosong. Djarang sekali kita saling ketemoe, tjoema kebetoelan hendak ke roemah sakit sadja. Sebab perhoeboengan begitoe dilarang, kapan ada itoe “isolatie systeem”. Tetapi perhoeboengan oedara antara kita bisa digoenakan dengen merdeka dan dengen sepenoeh-penoehnja di segala waktoe, baik siang maoepoen malem. Dengen perhoeboengan oedara saja maksoedkan kita bisa saling kaokin siapa jang larang ? tiap hari pada kita biberken 8 sen, ditaboeng dalem satoe minggoe djadi 56 sen. Dari ini djoemlah 48 sen kita boleh goenakan boeat belandja. Pada hari Djoemaat kita toelis disepotong kertas apa jang hendak kita beli menoeroet “prilist” jang kita dapet dari pemborong makanan pendjara.
Djadi tida boleh pesan menoeroet keinginan kita sadja. Sisa 8 sen tiap minggoe dikoempoel dikantor, oewang sangoe kalaoe besok kita di merdekakan lagi.
Saja pesan boeboek kopi, goela poetih beberapa matjam koewe dan achirnja sampai apa jang akan dibeli dengen sisa oewang satoe sen. Saja liat di “prilist” koewe bola satoe sen. Ingin tahoe apa koewe bola itoe saja pasang sekali. Di hari minggoe pagi kita bisa terima pesenan kita dilever didepan pintoe. Sesoedah saja preksa pesenan menoeroet list jang dikasihkan di hari Djoemaat ternjata jang itoe koewe bola......... Ja Goesti, ampoen..! koewe bola itoe ada onde-onde..! Dan begitoe lah sesoedah mandi dan ganti pakean (jang kotor akan di tjoetji nanti, kapan ada sedia aer tjoekoep dan soedah terima sepotong saboen tjoetji boeat pemakean 1 minggoe) saja doedoek bersila di kebon dengen didampingin pantji penoeh aer panas dan moek kedalem mana saja toeang kopi boeboek dan goelanja sekaligoes.

No comments: