Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Saturday, December 10, 2005

Soeka-doeka djadi ,,Stadswacht” (III+IV=TAMAT)



(III)
Kira-kira djam 3 pagi selagi hoedjan berenti dan remboelan moelai ternampak, mendadak kita denger 4x tembakan senapan Lee Enfield dengen beroentoen. Kita semoea keloear dan saja menoedjoe pos ke 3 karena dapet firasat tida enak. Di pos itoe memang saja jang tempatkan seorang serdadoe jang berasal dari kalangan sederhana. Ia tida bisa berbahasa Belanda, tetapi anaknja baik sekali, orangnja polos. Ketika saja hantar ia kesana, ia berbisik pada saja; "San...... (ini potongan dari sersan, boekan perkataan orang Djepang), ...ini baoe apa..? memang di itoe bagian ada terdapat bebaoean seperti kembang tjampoer menjan, pendek boeat jang tachajoel, ditambah dengen keadaan disekiternja, itoe semoea bisa bajangken moentjoelnja segala djerangkong dan demit. Saja tahoe, bebaoean itoe berasal dari "Foroka, pabriek rokok. Namanja jang betoel saja tida tahoe, tjoema kenal ia sebage Noto. He.... Noto, saja bilang , djoega dengen berbisik. Kamoe jang awas sadja, memang disini ada bekas koeboeran.....!.
Kalaoe begitoe, saja minta ditaroh ditempat lain sadja, San.......!. Saja tolak dengen alesan dalem boekoe di pos 3 soedah tertjatet nama Noto. Saja teroes tinggalkan ia boeat ke pos 4. Sasoedah itoe tembakan beroetoen dan saja dateng ke pos-nja Noto, dari djaoeh saja liat bagaimana Noto, dengen badan seporoh membongkok, teroes toendjoeken moeloet senapan ke segala djoeroesan. Saja treakin ia takoet kalaoe si Noto maen berondong senapannja. Ketika saja dateng padanja, aer moekanja keliatan amat poetjat dan seloeroeh badannja bergemetaran. Saja bawa ia kombali keroewangan kita sesoedah tempatkan laen serdadoe. Sehabisnja dapet minoem dan keliatan tida begitoe ketakoetan lagi, saja tanja Noto apa jang sebenarnja soedah kadjadian. Ia toetoerken, selagi djalan moendar mandir dan teroes meneroes baoe kembang koeboeran masoek hidoengnja, mendadak didekat tembok pabriek ia liat ada bergerak jang poetih dan bertjahaja. Saking takoetnja, zonder pikir pandjang ia tarik pelatoeknja senapan dan lepas empat tembakan beroentoen. Kamoedian ternjata jang barang poetih dan bertjahaja ada blik bekas soesoe jang roepanja disinarin oleh sang remboelan.
Dilaen waktoe , kombali di pos BPM, si sersan tjoba di djoeal oleh anak boewahnja. Pos pendjagaan masih sam seperti dahoeloe. Sekarang tiap pos dapet sebatang basi jang mesti ia ketok saban seperempat djam sekali. Karena letaknja masing2 pos ada berbeda dengen roewangan kita, soeara dari ketokan seharoenja mesti berbedah , boekan? Tetapi ini tidak. Pos pertama, kedoea, ketiga dan ke empat benar ketokannja saling soesoel menjoesoel, tetapi soearanja dateng dari satoe tempat. Ketika saja preksa, ternjata 4 wacht boekan berada di pos masing2, hanja mereka dengen bersila asjik "djagoengan karo kontjo dewe". Mampoes atawa tida?
Pada tanggal 31 Desember 1941 sore djam 5 koerang seperempat kita toeroen dari prahoto stadswacht didepan kantor pos Malang di Kajoetangan boeat aplos wacht jang lebi dahoeloe soedah dinas disana. Boeat pendjagaan kantor pos dengen 4 tempat djaga, kita perloe satoe brigade dan doewa sersan si teman pegawai gemeente dan saja sendiri. Sehabis oepatjara pengoveran wacht, saja teroes tempatkan serdadoe2 boeat 4 pos, karena saja haroes dinas dahoeloe. Dari djam 5 sore sampe djam 7 malem, kamoedian diganti oleh kolega saja jang dinas hingga poekoel 9, lantas saja lagi sampe poekoel 11 dan begitoe seteroesnja. Haroes diterangken, selagi dinas djaga tida ada boelh jang tidoer, wachthebbenden (anggota2 dinas djaga) apa lagi sersannja. Teroetama tida jang ditempatkan di pos dengen bersendjata. Pernah kadjadian wacht begitoe ketidoeran di posnja; jang pergokin ia ada satoe opsir KNIL. Kontan ia dihoekoem 14 hari. Selagi berada disana, pikiran kita masing2 berada dalem kalangan pamili sendiri. Kapan dimalem itoe ada pengantian taon baroe dan oemoemnja dirajakan djoega, biarpoen dengen tjara sederhana. Roepanja hal ini jang mendorong overste Fiekensher oentoek malem itoe keliling ke semoea pos dengen bawa roti dan taartjis. Deket djam 12 tengah malem, selagi saja berada dibelakang tjoetji tangan habis makan mangga mendadak saja dengar kolega saja bertereak:..."Aantreden! geeft acht! Presenteer geweeerrrr!", disoesoel oleh soera overste jang membentak "godverdom! Ben jijuou sergeant eerste klas? Weet jij neit dat jij mij met over geweer moet begroeten en niet met presenteer geweer? Waar is de andere sergeant?". Si sersan, sasoedah soeroeh serdadoe2nja jang ada diroewangan berkoempoel dan kemoedian perintah "presenteer geweer", didamprat oleh overste jang tjara apa ini matjamnja sersan klas satoe? Apa ia tida tahoe wacht ini haroes hormat "over geweer" dan tida dengen "presenteer geweer". Kamoedian dia tanja dimana ada sersan jang laen. Saja kaloeara dan Salueer Kommandan kita.
"Hier zijn de koekjes" kata ia pada saja. Sasoedah lagi sekali kita dengen berdiri tegak Salueer dan serdadoe2 pegang senapan dalem posisi "over geweer", sang overste berangkat lagi.
(IV)
Oentoek penerangan pembatja jang belon pernah mendjadi militer, kaoem opsir sampe pangkat kolonel diberi hormat dengen "over geweer", diatasnja, djendral majoer, letnan djendral dan djendral dengen "presenteer geweer". Waktoe itoe belon ada pangkat brigader djendral. Kalaoe sekarang overste (letnan kolonel) dihormatin dengen presenteer geweer sama saja kalaoe kita bahasain seorang patih dengen seboetan kandjeng boepati. Bisa2 jang sersangkoetan merasa dirinja dihina atawa setida-tidanja dipermaenken. Tinggal kolega saja jang sampe esok paginja masih teroes mengomel, katanja tida betoel jang overste damprat ia dengen anak boewahnja. Kita toch boekan militer soenggoeh-soenggoehan, kata ia dengen tida loepa tjangking djoega ia poenjasetahoe berapa banjak goderdom. Saja bilang padanja, menggeroetoe disini tida ada goenanja. Paling baek, nanti sore kalaoe kita poelang. Ia lantas tjari overste dan bilang padanja, di depan orang2 bawahannja, "Godverdom, ben jij nou stapelgek dat jij als onze commandant mij in`t opebaar op m`n dak hebt geweer.................." dan iapoen berterima kasih boeat itoe nasehat jang tak terbajar nilainja, ia ketok2 djidatnja. Koerang adjar apa tida ini Belanda?
Kadjadian ini bikin saja ingat pada apa jang di alamken selagi djadi kommandan dari wacht di V.M.V.O (verbruks wacht van oorlog), goedang dimana ada ditoempoek segala kaperloean militer. VMVO paling tida disoeka oleh kita, karena opsir2 KNIL keloear masoek disana tida dengen berentinja, djoega diwaktoe malem. Hingga saban2 jang berada di pos haroes over geweer pergi dateng. Wacht di VMVO tjoema setengah brigade karena jang djaga hanja dipinroe dedpan. Tetapi disebelahnja si sersan saban doea djam haroes ronda di pekarangan depan bawa satoe serdadoe. Sekiranja djam 2 pagi, selagi saja berada dalem roewangan boeat wacht, saja dengar soeara bentak2 jang tida loepa di tjangking "godverdom"nja sekali. Saja segera keloear, ternjata serdadoe saja jang lagi berada dipos pendjagaan disapoe bersih oleh seorang kapten KNIL, jang toetoerken pada saja bagaimana si serdadoe kasih over geweer nja, ja itoe, tangan kanan pegang senapan seperti orang pegang ia poenja tongkat boeat djalan2 dan tangan kirinja diangkat keatas dan digerakan dengen tjara seperti oemoemnja kalaoe kita lagi kasih "dag......dag" pada anak ketjil. Saja diperentah boeat gembleng ini "proel van een solaat" (serdadoe semproel) tjara bagaimana ia haroes menghormat seorang opsir. Ketika itoe kapten soedah pergi, saja tanja pada serdadoe saja apa jang sebenernja soedah kadjadian. Ia ini. Orangnja beroesia 40 taon lebi, tinggal di djalan Kawi, tjoema terpaoet beberapa roemah sadja dengen roemah dimana itoe kapten ada tinggal. Ini kapten memang ada ia kenal baek, malah sering mertamoe di roemahnja. Kamoedian ia ondjoeken pada saja bagaimana ia soedah samboet kedatengannja ia poenja sobat baek si kapten tadi. Bisa dimengerti jang si opsir keloear tandoeknja. Saja terangken pada serdadoe saja, jang ada seorang jang ramah tamah, dalem kalangan militer soal pangkat jang memang paling diperhatiken. Biarpoen ia anak kita sendiri, kalaoe ia ini lebi tinggi pangkatnja dari kita, jang mendjadi bapakpoen haroes beriken ia kehormatan menoeroet apa jang boekoe "eerbewijzen" kasih beladjar pada kita. Masih oentoeng ia, selagi tangan kirinja dilambai-lambaikan, tida bilang sekali "zoo, ouwe jongen! Leef je nog?" (apa kamoe masih hidoep).
Hamper dekat djam 6 pagi saja ronda dengen satoe serdadoe. Dengen tangannja pegang pager kawat, saja liat satoe sersan major KNIL, jang memang dinas disana, dengen badan bagean atas tjoema pake singlet sadja, lagi memandang ke djalan besar, moengkin pikirannja lagi melajang ke istri dan anak2nja di roemah. Ini sersan major ada seorang Belanda totok; orangnja gemoek pendek. Meliat poendak dan belakangannja jang dempal dan pasak seperti tembok beton. Mendadak saja timboel ingetan boeat tjari tahoe apa dalem toeboehnja, djoega bener2 ada mendekam itoe Nederlandse Leeuw..................(maap ilang toelisannja)............. soedah terpisah 3 meter dari si gemoek, mendadak saja tarik grendel senapan dan bentak : "Wiedaar? Halt, of ik schiet! (siapa itoe? Berenti atawa koe tembak!) dengen angkat kedoea tangannja keatas, si sersan major tjepat balikin badannja dan oendjoekin aer moeka jang keliatan amat poetjat, seraja meratap : "Niet scheiten! Ik ben`t Niet schieten! (djanga tembak! Ini ada saja, djangan tembal !) si Leo ternjata ada satoe "poes"(koetjing) tetapi boleh djadi djoega si sersan major pikir, apa artinja stadswacht? Masih satoe nol besar dalem bidang militer, toeroet sertanja masih seperti "ilok-ilok bawang" djangan2 si stadswachter, saking goblognja, maen brondong sadja senapannja!
----$$$-----
Djaga dibangoenan ada bedanja dengen djaga di pinggir djalanan besar. Ini saja alamken ketika kena dinas di djalan Oro2 Dowo jang hoeboengken Batoe via Betek dengen Malang. Dipos itoe ada ditempatken brigade kawat berdoeri, soepaia siapa sadja haroes lewat pos kita dengen perlahan, agar gampang dikontrol. Tjoema pajon boeat tempat menedoeh tida ada, hingga kalaoe lagi hoedjan gerimis kita tjari perlindoengan dibawah pohon..................(ilang lagi)................. Di itoe sore sekira poekoel 6, saja liat dari djoeroesan Betek ada mendatengin seorang Tionghoa setengah oemoer. Badanja tjoekoep padat dan dari potongan aer moekanja djoega kentara jang ia ini masoek golongan orang berada "masih ada pamornja" kata orang2 toea. Ia ada saoedara misan ajah saja, hingga kepadnja saja haroes panggil `njik.
Orangnja ramah tamah dan "sok nganggap" pada pamili, djoega diwaktoe itoe `njik masih mendjadi mede-eigenaar dari pabrik goela Kebon-Agoeng. Sekarang ia tinggal di Betek di satoe roemah sederhana bila dibanding dengen roemahnja dahoeloe. Ketika liat saja, siapa jang lagi djaga, dengen senjoem lebar ia toeroen dari sepedanja (siapa orangnja jang waktoe itoe masih oto-otoan..maksoednja saja)......"Lho, loe sing djaga disini...? kata sang `njik. Saja samperin ia dengen diikoetin oleh serdadoe jang bawa senapan komplit dengen bajonetnja. Aer moeka saja sengadja bikin keliatan keren dan dengen soeara kedengeran kakoe saja tanja :...."Dari mana....? senjoeman lebar sang `njik mendadak hilang dan diganti oleh tampang moeka jang terang hoedjoeken kesangsiannja dari mana ia poenja kapoenakan bertanja.
Roemah......! djawabnja.
Dari roemah............ dari roemah mana?
Di Betek........
Di Betek,...toean...! saja oelangin djawabannja dengen nada soeara ditekan pada perkataan "toean".
Nama siapa....! landjoet saja tanja.
Tan Tjwan Hoen, ...toean.... djawab `njik jang kira dalem dinas moesti berlakoe begitoe.
Lahir.......!
Saja......, saja lahir di Indonesia, toean....
Ha.....!, mana bisa djadi..? djawab saja dengen nada dibikin lebih keras. Indonesia toch loewas sekali..........! Lahir ditempat mana ?..... masa Indonesia.....!
Di Soerabaia,.... Soerabaia toean, djawab si `njik jang soedah tida tahoe sikap apa jang haroes diambil.
Kamoedian saja datang lebih deket lagi dan hoedjoeken ia aer moeka seperti jang ia biasa liat saja.
....Apa `njiem baek-baek, ....`njik ? dan pamili jang laen gimana ? tanja saja dengen tersenjoem. Boeat beberapa saat saja liat `njik keliatan seperti orang bingoeng. Kamoedian napasnja kadengeran memboeroe dan achirnja dengen soesah seperti lehernja tertjekik, ia bilang:
"Loe........loe..... goewa kira memang mesti begitoe..!
Aja........tjintjia swee......!
Goewa bisa sakit djantoeng,.....loe tahoe...?
Dan dengen goleng-goleng kepala ia endjot sepedanja ke djoeroesan Malang. (TAMAT)

No comments: