Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Friday, March 17, 2006

Penghoeni Kalisosok (XI-XII-TAMAT)


(XI)
Gondo, disebalah roewangan djoega tertarik pada keindahan alam kendati boeat ia itoe tjoema beroepa kebon didepan dan langit diatasnja roedji. Ia kedengeran lagi nembang satoe pantoen jang meresap sekali. Moengkin lagi rindoe pada sanak kandang ditempat asalnja. Soearanja, dalem, merdoe dan empoek kedengerannja; naek toeroennja nada bisa bikin pendengarnja seperti diajoem oleh gelombang penghidoepan. Gondo asal Djokja dan diantara begitoe banjak sobat saja asal Soerokartohadiningrat dan Ngajokdjokartohadiningrat tida ada satoe jang menjanji “vals”. Semoeanja soeranja bagoes, heran..!.
Sesoedah Gondo berenti nembang, saja masoek kedalem dengen bawa saroeng penoeh dengen bekas obat tjair boeat goedik dan borok. Ini saroeng saja kasih masoek dalem selokan dan soeloet dengen goenakan tali-api. Itoe semoea saja kipasin dengen soerat kabar minggoean “Panorama” pindjam dari bibliotik pendjara. Asap segera mengeboel; keloear via ledeng tida bisa karena ditoetoep oleh tank; keloear dari lobang di sel saja djoega tida, sebab saja jang toenggoe dengen kipas. Does asap via ledeng selokan teroes ke sel 2 dan 3 seteroesnja. Roepanja keloearnja asap banjak djoega karena tida lama saja dengar Gondo batoek2.
Hai...! `mbakar opo kowee? Akoe ngati ora biso ambekan....!
Saja diam sadja dan teroes kipasin lebih tjepat. Sel 3 djoega moelai kasih denger soearanja.
Kwee........! Kwee.........! kamoe hendak boenoeh kawan jah?. Treaka Mohamad Zain serta poekoel2 roedji dengen sepotong besi jang setahoe ia dapet dari mana.
Saja tetep tida bersoeara, tjoema itoe doea kawan sadja jang teroes kaok2. Achirnja saroeng soedah habis kebakar dan saja berenti ngipasin; berat djoega pekerdjaan ini hingga saja sampe koetjoerken keringet.
Basmi njamoek.........! treak saja achirnja dan kamoedian tinggal menbisoe lagi, biar itoe doea kawan maki2 sampe poeas.
Tanggal saja merdeka tjoema tinggal beberapa hari sadja. Haroes saja mengakoe, gelisah djoega rasanja saking kesoesoenja hendak keloear. Perhoeboengan oedara diboeka teroes sampe djaoeh malem karena saja soekar poelas. Saja beritahoe sel 2 dan 3 apa sadja jang saja lakoeken kalaoe soedah keloear pendjara. Goenting ramboet, ganti pakean, djalan2 poeter kota dengen naek taxi, beli bakmi, kodok goreng, sate kambing, nasi goedek dll. Saja tahoe dimana ada djoeal nasi goedek persis seperti di Pathook, liat bioscoop, stamboel.
Jang tida bisa dimengerti dari itoe doea kawan, boekannja mereka berterima kasih pada saja jang mengambarkan segala apa jang bisa didapat diloear tembok pendjara, mala mereka maki saja. Hoekoeman masih lama...! treak Mohamad Zain.
Tanggal 1 November 1926 poekoel 8 pagi saja dipanggil kekantor. Lebih doeloe saja datang pada Gondo dan Mohamad Zain. Dengen mata berlinang-linang dan tenggorokan seperti ketjekik saja bersalaman dengen mereka. Biarpoen tida terlaloe lama kita kenal satoe sama laen, tetapi persobatan dalem keadaan begitoe dan ditempat begitoe ada lebi erat daripada berkenalan bertaon-taon di doenia loear. Ketika saja datang dikantor, surveiliant tanja apa saja maoe poelang atas ongkos sendiri atawa ongkos negeri. Kalaoe atas bea negeri saja nanti dapet soerat resmi dari pendjara dengen mana saja bisa menoepang kereta-api kloenoek; sesampenja di Tjirebon lapor pada kantor polisi jang akan kasih saja pondokan dan esoknja........... Saja poelang dengen ongkos sendiri, djawab saja dengen pendek, sebab saja tahoe si surveiliant itoe semoea tjoema hendak bakar hati saja. Bagoes, djawabnja seraja terimaken boentelan pakean saja.
Boleh toekar pakean di toilet boeat pegawai pendjara. Djoega dengen rojal ia idzinken saja tinggal di pendjara sampe ada orang dateng djempoet saja. Tetapi saja soedah tida dapet makan lagi. Saja terima boentelan itoe dan teroes ke toilet boeat toekeran.
Tetapi............. ampoen ! djangan tanja ada bagaimana pakean dril poetih, soedah dipake di kereta-api dari Soerabaia ke Djokja, kamoedian diboengkoes tikar beberapa boelan lamanja. Kalaoe “Borsalino” sih soedah mirip sajoer asin. Tetapi tida apa, pikir saja; toch ini ada lebi baek dari pada pakean perantean. Begitoe lah saja moentjoel lagi, komplit pake sepatoe dan dasi serta si sajoer asin toetoepin ramboet saja jang separoh gondrong.
Saja terima soerat lepas saja dan sesoedah manggoet dan pake Borsalino setengah miring, saja keloear dari kantor sembari menjanji, tjoekoep keras boeat didenger oleh si surveiliant dan orang2 sekiternja:
“Wien Nederland bloed door de aderen vloeit” ketika saja berpaling ke kantor lagi saja masih bisa liat bagaimana surveiliant goleng2 kepala dan ketok2 djidatnja dengen djari tangan.
Begitoe achirnja saja bisa lewat lagi itoe pintoe pendjara sebage orang merdeka. Pada moelanja saja terperandjat djoega, rasanja djalanan begitoe lebar. Dan banjak orang jang hilir-moedik dengen pakean beraneka warna bikin kepala sedikit poesing. Tetapi saja berdjalan teroes dengen hati jang memoekoel lebi keras dari biasanja; saban kali ada kendaraan lewat, pasti saja minggir. Apalagi djika Auto. Djalan kaki dari pendjara Tjipinang ke Messter Cornelies (Djatinegara) djaoeh djoega. Napas moelai memboeroe karena soedah lama tida tahoe djalan dalem mars tempo hari.
Kantong “boo lwie pwa sen” tida gablek barang setengah sen, lapar, aos, tetapi itoe semoea saja tida pikirin. Apa maoe saja ingin kentjing, tetapi di mana? Disebelah kiri djalan terdapat banjak roemah-tangga, waroeng dan toko sedang boeat lakoeken “ceremonie” itoe diseberangnja deket rail kereta-api, saja segan djoega. Begitoelah saja teroes djalan dengen pikir nanti sampe setasioen saja akan masoek perron.
(XII)
Dengen ramboet liwatin daon koeping, moeka poetjat, pakean tida karoean matjamnja, roepanja model saja ketara sekali kalaoe lepasan pendjara. Karena siapa sadja jang berpapasan pasti minggir; siapa sadja jang saja liatin pasti toendoek atawa liat kelaen djoeroesan. Orang toch tida maoe sampe kebentrok dengen boeaia setahoe dari mana.
Sesampenja di oedjoeng Leonie-laan saja soedah habis tenaga, pagi belon sarapan, aosnja setengah mati, tida ada rokok barang sebatang, saja doedoek dipinggir djalan boeat mengasoh. Kenapa pakean dan oewang saja belon dikirim dari Soerabaia? Lambat laoen disekiter saja berkoempoel makin banjak orang jang anggap saja sebage matjam tontonan. Mendadak saja berdiri, itoe orang2 lari seraboetan dan saja teroeskan perdjalanan menoedjoe ke Messter Cornelies. Sesampenja disana ternjata saja haroes bajar 10 sen boeat masoek diperon. Sial apa tida? Saja tjoba tawar 3 apa 4 taxi jang menoenggoe disana tetapi semoea bilang lagi toenggoe orang. Barangkali mereka tida pertjaja saja. Achirnja dengen seorang sopir Tionghoa saja dapat ketjotjokan dan dihantar ke kantor soerat kabar “Keng Po”, pintoe besar dengen bajaran 3 setengah goelden.
Naek taxi saja moesti pegangan dibangkoe karena poesing saking tjepatnja kita bergerak menoeroet perasaan saja. Waktoe itoe djarang sekali ada Auto sedan dan djoemlahnja mobil sedikit sekali dibandingken sekarang. Sesampe di kantor “Keng Po”, saja naek keatas dan ketemoe Khoe Woen Sioe dan laen2 kawan. Semoeanja terperandjat djoega liat saja datang dalem keadaan begitoe. Taxi dibajar dan saja dibawa ke satoe Hotel di Molenviet (Hajam woeroek). Waktoe boeat pertama kali letakan lagi toeboeh diatas kasoer betoelan, rasanja badan seperti djatoh diatas awan.
Barbier keliling dipanggil dateng dan ramboet saja mendjadi normal lagi. Koen Too, jang tinggal di Batavia dan ada neef dari Koen Hian, padanja tadinja diminta sampaikan koper pakean dan oewang 100 goelden pada saja. Ia dikasih tahoe tentang keloearnja saja dan boeroe2 datang di Hotel. Tetapi ketika tas pakean diboeka ternjata isinja satoe stel djas toetoep ajah saja poenja (jang toeboehnja lebi besar dari saja) dan satoe stel djasnja Oom saja jang rada koeroes. Doea-doeanja tida bisa dipake. Dalem soerat jang dilampirkan saja dikasih tahoe jang Oom terseboet, pada siapa saja tinggal, meninggal doenia beberapa minggoe berselang. Pantes roepanja tante begitoe bingoeng dan sedih, hingga pakean sekenanja sadja dikirim pada saja.
Koen Too pada tanggal 31 Oktober soedah datang di Tjipinang, tetapi oleh “sobat” saja si surveiliant dikasih tahoe saja dilepas esoknja lohor. Waktoe Koen Too hendak titip tas dan oewang boeat saja, ditolak. Ia haroes datang sendiri.
Sesoedah goenting ramboet dan mandi, Woen Sioe kasih pindjam saja pakean, serta dipasar Glodok beli beberapa singlet dan tjelana dalem, handoek dan sebagenja. Malemnja itoe djoega saja dibawa kerestaoerant “Thay Tong” (sekarang Kan Leng). Disana saja tjoema bisa makan sedikit sekali, karena baoenja dari segitoe banjak masakan soedah bikin saja moentah......di esok paginja dengen diantar oleh beberapa kawan, saja naek expres kelas 2 menoedjoe ke Soerabaia. Sampe di stasioen Semoet soedah malem dan disamboet oleh pamili dan kawan2.
Saja dikasih tahoe haroes semalam menginap di Hotel, tida boleh poelang langsoeng ke roemah karena orang dari pendjara dianggep bawa sial......!
----$$$------
Pesan Saja:
Kalaoe memoengkin, ingin rasanja saja dapet bantoean dari saoedara Mochtar Lubis apa sekiranja saja dapat idzin boeat koendjoengin pendjara Tjipinang oentoek boeat penghabisan kali liat kembali tempat dimana saja pernah disekap. Dengen bawa sekalian istri saja, agar iapoen dapet pemandangan djelas dimana soeaminja jang tertjinta pernah berada.
Sembari menoenggoe sampai didapatnja oleh saja hadiah dari lotere “NALO” (Nasional Lotere) hal mana akan dirajakan dengen kami berdoea sadja bikin perdjalanan keliling doenia. Dalem oesia baroe 72 dan 67 taon.
Kami berdoea dengen berkahnja Toehan Jang Maha Esa, masih sanggoep bikin world-toer. Dan sesoedah ini, sekombalinja ketanah aer, semoga dapatlah saja hadiah pertama NALO boeat jang kedoea kalinja. Kali ini oentoek “zakgeld” menghadapi penghidoepan sampe di saat jang kami di idzinkan berada di doenia.
Djaoehken diri kamoe dari sifat serakah. Karena serakah itoe ada sjaitan..! Maka itoe djoega saja tjoema minta 2x sadja hadiah pertama. Tetapi achirnja “Bouw su tjay djien, sing su tjay Thian”.
(TAMAT)

2 comments:

emc said...

blog ini bagoes sekali dia poenja latar. dia poenja warna sedap dipandang.

kemarin ini saja ada kapingin kasih komentar boeat soedara tjamboek poenja berita mengenai ka doewa ben di multiply, tetapi tjilaka, itoe web koedoe poenja password. alhasil saja tara djadi menoelis itoe komentar.

Kwee Thiam Tjing said...

ia nanti dibagi-2 separoh di blog ini separoh di MP toelisan maha menghiboer :D dari opa Kwee