Malem 27 Mei 1974, Sepoelang dari tempat prakteknja dokter Hanafi, ia teroes saja bersender pada peondak ia poenja poetri jang semata wajang, dibelakang koemodi mobil Hoelden, tampa sepatah kata atawa sendaoe goeraoe jang ia biasa lakoeken, hanja saben² ia toleh wadjah ia poenja anak dengen diikoetin senjoem manis. Sesampenja di roemah langsoeng ia berbaring di ia poenja randjang, kali ini sang poetrinja dampingin ia hingga pagi mendjelang. Djam 5 pagi dengen soeara keras ia mendekoer! sanget keras diloear dari ia poenja kebiasaan mendoekoer, seaken ia mengabarken pada doenia jang sebentar lagi aken ia tinggalken, makin lama dekoerannja makin perlahan, dan teroes perlahan………… dan perlahan. Tepat djam 6 pagi ia telah berpoelang oenteok selamanja. Ia tinggalken ini doenia tampa satoe patah pesan atawa permintaan, tampa perloe banjak orang taoe ia telah berpoelang, tampa perloe ia repotken orang banjak, tampa perloe adanja ketjemasan dari banjak orang.
Sebagian orang aken heran dan bertanja apa istimewa-nja hal² semoea diatas?
Tapi ini dilakoeken di koeroen taon 1900-1974, dimasa pendjadjah Blanda berkoeasa, di zaman Malaise, dimasa pendoedoekan balatentara Dai Nipon, dimasa awal meletoesnja revoloesi ini negri, hingga dimasa redjim “Orde Baroe” masih mendjadi orok. Ini semoea dilakoeken oleh seorang peranakan Tionghoa sadja. Sekarang saja maoe bertanja pada pemabatja: panteskan itoe peranakan Tionghoa saja namaken si Landlooper toelen?
28 Mei 1974 berachirkah perdjalanan si Landlooper!?
Sebage manoesia jang ia poenja napas, djelas soedah berachir, bagemana dengen djasatnja?
Ai, kali ini! Boemi jang boelet jang dapet gilirannja. Begimana tjara dan kedjadiannja itoe djasat kiterin boemi jang boelet? Semoea aken saja toetoerken dibawah ini:
Tapi tida ada salahnja kaloe saja terangken, ini semoea bergoena khoesoes boeat pembatja jang baroe pertama kali taoe alias belon taoe, moengkin djoega boeat mereka jang poera² tida taoe.
Saja harep soedahilah kesakit-hatian sekiranja pembatja atawa siapapoen jang kebetoelan poenja ‘mbah dan ‘mah - boejoet jang semasa hidoepnja pernah rasaken tjamboeknja si Landlooper. Jang sebetoelnja tampa ia mendoesin, sesoenggoehnja itoe tjamboek jang membeset di ia poenja hati hingga ia besedih dan berdoeka. Meroepaken soeatoe pengoerangan dari ia poenja dosa, karena ia soedah disakiti hatinja oleh si Landlooper. Tegesnja itoe pengoerangan dosa soedah dipikoel sendiri oleh si Landlooper kerna ia soedah bikin hati orang sakit dan bersedih.
Tapi kita semoea taoe Toehan itoe tida bodoh boekan! Kerna si pemboeat sakit hati soedah begitoe berani pikoel semoea dosa orang jang telah ia tjatji maki, jang pada dasarnja memang betoempoek-toempoek ia poenja dosa, hingga perloe diambil sedikit dari jang bertoempoek terseboet, maka Toehan poen soedi memberi gandjaran jang baek pada orang jang soedah berani tjoetji dan gasak sampe bersih itoe dosa.
Maka dari hal diatas kita aken moefakat bahwa sesoenggoehnja tida ada jang dikalahken, semoeanja memang jakni orang jang bersedih karena di tjatji maki aken mendapet pengoerangan dari ia poenja dosa, sedengeken si Landlooper aken terima satoe punt dari ia poenja oesaha gasak sampe bersih dosa orang terseboet.
Ia bernama KWEE THIAM TJING alias si TJAMBOEK BERDOERI.
Bersamaan ini resia saja mohon pamit dan sebage pembritahoean pada pembatja, selandjoetnja aken terbit setjara berkala semoea toelisannja si Landlooper di ini web.
No comments:
Post a Comment