Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Thursday, October 20, 2005

Iboe


INDONESIA RAYA
Kwee Thiam Tjing bertjerita
Iboe
(I)
Dipermoelaan boelan Djoeli 1926 saja disoeroeh dateng dikantor directeur pendjara Kalisosok. Sesampenja disana soedah ada menoenggoe griffier van Justitie jang dengen resmi batjaken pada saja, atas nama Sri ratoe, sasoedahnja, mendengar dan seteroesnja, menimbang dan seteroesnja,achirnja soedah diambil poetoesan, hoekoeman2 jang didjatohken oleh Landraad Soerabaia pada diri saja boeat mana tadinja saja minta naek banding, semoeanja ditolak dan hoekoeman2 Landraad dikoeatken. Jang mana berarti saja mesti djalanin habis hoekoeman 3 boelan dan 6 boelan pendjara, semoea direken moelai tahanan preventif. Boeat penerangan pembatja, kalaoe seorang hoekoeman statoes Inlander naek banding dipengadilan jang lebih tinggi dalem hal ini Raad van Justitie, jang dikirim soerat2nja sadja dan poetoesan djoega diberiken atas pertimbangan boenjinja sorat2 itoe. Orang jang bersangkoetan tida perloe oendjoeken diri.
Karena naek banding saja soedah di poetoesken, maka kebrangkatan saja ke pendjara Tjipinang haroes dilakoeken selekas moengkin. Ja itoe dipertengahan boelan Djoeli. Oleh "Koen Hian" orang toea saja dikasih tahoe tentang ini dan di hari Minggoe penghabisan jang saja masih boleh terima tetamoe di Kalisosok ada datang disana..............Iboe saja. Dengen diantar oleh sanak pamili terdekat Iboe saja...... Iboe jang belon pernah koendjoengin saja dalem pendjara karena, tida tahan liat anaknja jang ditjintai sebage orang perantean. Sedari saja ditangkep pada tanggal 3 Djanoeari 1926, setahoe berapa banjak malem ia pasti tida bisa tidoer; setahoe berapa banjak aer mata jang dikoetjoerken sendirian dikamarnja. Saja tahoe sebage anak lelaki jang soeloeng menoeroet tradisi jang berlakoe di kalangan masjarakat Tionghoa zaman itoe, saja jang paling dimandjakan, paling diagoel-agoelken, kendati menoeroet pendapat saja, tida ada barang satoe alesan kenapa saja mesti dibedaken dengen saoedara2 saja jang laen. Poetoe lelaki jang pertama dari pihak nenek, anak lelaki jang pertama dari sang Iboe. Dan sekarang mendjadi perantean. Habislah segala impian dan angen2 jang pernah dikandoeng selagi menoenggoe saja mendjadi dewasa. Moengkin bisa mendjadi dokter, djadi kepala dari peroesahaan dagang jang besar; setida-tidanja bekerdja sebage "sep" dari toko Belanda. Makloemlah bates pengharepan orang toea zaman itoe tida begitoe loeas seperti adanja apa jang bisa ditjapai oleh generasi moeda zaman sekarang. Dalem kalangan pamili saja, masi hidoepnja kaoem toea, tradisi "koeno" menoeroet istilah sekarang, masi di djoengdjoeng tinggi.
Oempama dalem peraja`an Imlek, kaoem moeda masi selaloe "sodja-koewi" 12x dihadepan orang toea dan sanak jang setingkat dengen mereka. Dan menoeroet kebisaan dalem oepatjara begitoe sajalah jang mendahoeloein sebage poetoe dan anak lelaki jang pertama, jang tertoea. Baroe disoesoel oleh jang laen, jang lebi moeda. Tetapi ditaon 1926 orang toea saja menangis terima pemberian selamat Imlek dari anak2 jang laen. Karena anak harepannja berada dalem pendjara. Djoega waktoe menikahnja saja poenja doea saoedara prempoean, pasti iboe dan ajah saja mandi aer mata. Dan sasoedahnja alamken itoe semoea penderitaan, di hari Minggoe itoe kombali Iboe saja alamken siksaan bathin jang heibat dengen datang sendiri ke pendjara boeat tengok, boeat pertama dan penghabisan kali poeteranja jang "katanja maoe diboewang Belanda di Betawi". Ajah tida ikoet; maoe liat berangkat saja sadja. Selagi di hari Minggoe itoe saja dihantar ke depan di bangkoe2 boeat bagean tetamoe, masi ada di "gang" dari djaoeh saja soedah liat Iboe saja. Ia doedoek lempang dibangkoenja; tida bergerak barang sedikit. Matanja teroes ditoedjoeken kepada saja jang mendatengin dengen pakean perantean. Telandjng kaki, tjelana kolor, tida pandjang tida pendek; berbadjoe gedombrangan, kepala goendoel dengen ikat kepala dikaloengken di leher sadja.

No comments: