Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Sunday, October 30, 2005

Pemoeda di zaman koeno (I)


INDONESIA RAYA
Kwee Thiam Tjing bertjerita
Pemoeda di Zaman Koeno
(I)
Djika kita bikin pertandingan antara tindak-tandoek anak2 zaman sekarang dengen anak2 zamansekiter 1915-1920 kita mesti akoein bahwa anak2 sekarangoendjoeken lebi banjak pengertian tentang toedjoean hidoep. 50 taon berselang kita tjoema tahoe sekolah sadja, kapan loeloesnja itoe si perkara belakang hari. Kapan ada orang toea jang tanggoeng segala-galanja. Dari di permoelaan abad ini toedjoean hidoep masjarakat di Hindia Belanda ada lebih terbatas lagi. Kalaoe bapa tani, harapannja jalah anaknja djoega mendjadi seorang tani; djika bapa priaji dalem kalangan pamong pradja, anaknjapoen diharap achirnja dapet seboetan "ndoro wedono" sasoedah sebage djedjaka ia dinas mendjadi "magang" dan via poeloehan taon sebage "ndoro mantri" dan "ndoro asten". Kalaoe kandjeng boepatiitoe mesti toeroenan. Bapa dagang anak djoega dagang. Dan kalaoe bekerdja pada "toko Belanda" soepaia bisa diangkat djadi "baba kasir", poentjak dari segala angen2. Seboetan "baba-kasir" djangan dianggep terlaloe enteng. Dalem kalangan masjarakat Tionghoa di zaman itoe, kalaoe ada djedjaka hendak di oedji lagi sekali, sesoedah lamaran via orang toeanja diterima baek, ia dengen diikoeti oleh pamilinja terdekat, diminta datang di roemah bakal mertoeanja.
Disana diroeangan depan ia diminta doedoek dipinggir medja dimana diatas terdapat beberapa kantong terisi oewang perak, seperti ringgitan, goelden, setangah goelden, 25 sen, 10 sen. Dengen dikiterin dan diawasin oleh pamili dari beberapa toenangannja, si tjalon "baba mantoe" diminta hitoeng itoe oewang pitjahan. Kalaoe saban kali bisa roepaken barisan dari 10 bidji, ini tandanja ia soedah loeloes. Dan sibakal mertoea boleh dengen bangga toetoerken pada pamili dan sobatnja bagaimana "tjing sin" pintar adanja ia poenja bakal "baba mantoe" . di belakangan medja oedjian ada terdapat djendela jang daonnja tinggal tertoetoep, tetapi di belakangan mana pasti penoeh dengen pamili prempoean dari anak gadis jang dilamar itoe. Mereka pada berdesakan oentoek tjoeri liat si bakal mantoe. Dan anak gadisnja sendiri? ia tida pernah ketemoe moeka dengen orang jang ditetepken sebage bakal soeaminja. Kendati dalem hati tentoe sadja ia ingin liat tampang moeka dari bakal pasangannja, tetapi sebage "gadis pingitan" mana ia ada itoe kebranian. Ia tinggal toendoek hadepin wadjan gorengan di dapoer seolah-olah itoe semoea tida mengenakan ia barang seoedjoeng ramboetpoen. Ini baroe dibilang "perawan simpenan" sedjati.
Aken kombali pada keadaan anak2 disekiter taon doea poeloehan, tida ada tjerita pasal "girl friend" atawa "boy friend". Baik lelaki maoepoen perempoean masing2 pada maloe kalaoe saoempama berdjalan berdoeaan sadja. Djoega mertamoe di roemah "geen kwestle van" menoeroet istilah dari Corrie poenja bapa. Ini Corrie ada gadis Belanda sekolah MULO di Malang dimana ia mendjadi kembangnja dalem hal ketjantikan. Poeloehan anak lelaki jang pernah tjoba mertamoe diroemahnja, tetapi semoea disemprot keloear oleh corrie poenja bapa jang bengisnja lebi dari setan. Tetapi kendati hidoep kami, moerid lelaki dan prempoean dari sekolahan, ada keliatan seperti terpisah sebab selaloe bergerombol sendiri-sendiri, toch perhoeboengan "asmara" ada, kendati tida terang2an seperti sekarang. Kita, silelaki, ada poenja "misje" dan dikalangan moerid2 prempoean pasti ada jang poenja teman lelaki speciaal. Djam 1 kalaoe waktoe poelang, bisa kita liat 2 grombolan. Oemoemnja naek sepeda. Jang prempoean ada didepan.

No comments: