Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Saturday, October 29, 2005

Wild West Journalism (II)


(II)
Ketika paling belakangan saja datang ke Soerabaia banjak diantara sobat2 soedah ada jang djalan dahoeloe. Saja insjaf, poen saja sekarang berada digaris depan. Tetapi soal mati dan hidoep berada dalem tangan Toehan jang Maha Esa wa`llahoe a`lam bissawab! Ada jang masih moeda, sehat, segar boegar saat ini dan saat kamoedian tamatlah hidoepnja di doenia. Ada djoega kawan saja dari taon 1920 di waktoe sama2 masih moeda, badannja soedah koeroes kering, poenja penjakit astma kronis, hingga napasnja kedengeran seperti engsel pintoe jang karatan dan tida dikasih minjak, sekarang tambah bongkok lagi en toch masih hidoep masih bisa gelak ketawa ketika ketemoe saja.
Ia tanja apa saja masih soeka maen maki2 di soerat kabar? Saja terangken padanja, kalaoe seorang dimaki di soerat kabar oemoemnja ia mendjadi marah, gelisah, patah hati, tegesnja menderita. Dan karenaadanja ini penderitaan lebi doeloe dosanja dikoerangin. Dan saja sebab kasih djalan orang itoe koerangin dosa, poen dosa saja dikoerangin sebage tanda djasa terhadap sesama! Semoea pihak sama2 oentoeng boekan?
Ditaon 1932 di Soerabaia ada didiriken Partai Tionghoa Indonesia (P.T.I.) dengen Koen Hian sebage ketoea, saja penoelis dan Mr Ong Lian Kok sebage bendaraha. P.T.I mengkoe dirinja ada orang Indonesia. Dalam rapat oemoem jang diadaken di Gedong Nasional Indonesia (GNI) di Boeboetan Soerabaia ada dengen djelas terangken bahwa saja ini orang Indonesia ketoeroenan Tionghoa. Soedah toedjoeh toeroenan keloearga saja ada disini, djadi dewasa, anak beranak, toea mati dan dikoeboer disini djoega. Djadi oentoek kami tida bisa dihoeboengken dengen pelantoen anak2 jang berboenji :
"Otok-otok boenjinja tokeh; Tjina mondo bilangnja singkeh". Kalaoe mondok sampe toedjoeh toeroenan itoe soedah tida bisa dibilang mondok lagi boekan ? kontan diesok harinja koran2 jang tida setoedjoeh dengen haloean PTI (kebanjakan koran Belanda jang direct tjap PTI sebage Communist, katanja dan djoega ada koran Tionghoa-melajoe jang maoe djadi lebi Belanda dari Belandanja sendiri, golongan Chung Hua Hui). Maki dan tjatji saja habis-habisan. Tan Tek Ho dari Sin PO editle djawa timoer dan terbit di Soerabaia namaken saja "Tjina Gila jang maoe djadi Hwana". Ia tanja apa saja soedah di "soenat"? saja djawab di "Soeara Poeblik" hal saja soedah di soenat atawa belon, ini saja soedah loepa. Tjoba penoelis tolong tanja sadja pada istrinja. Malem itoe djoega sekiter djam 10 liwat, Tek Ho gedor roemah saja boeat tanja apa maksoed saja dengen soeroeh ia tanja pada istrinja apa saja soedah disoenat atawa belon. "Loe anggep apa bini goewa? Treak ia dengen marah. Saja tida pedoeli kalaoe ia tida terima tjoema djangan berlaga dalem roemah saja. Tjari sadja tempat dimana kita bisa saling hantem. Ia setoedjoe dan begitoelah kami keloear dan disatoe tempat kosong di Pasar besar di belakang gedong Raad van Justitie (jang sekarang soedah lama dibongkar mendjadi taman pahlawan) kita landjoetken "polemik" kita dengen saling djotos, tendang, djegal dan piting. Dalem "seni" matjam ini memang saja soedah berlatih moelai dari doedoek dikelas satoe dari EELS di Malang diantara anak2 Belanda totok jang maki saja sebage "tjina loleng, boentoette di goreang" dalem oesia 30 taon lebi banjak dapet kenjataan masih "boleh" napas saja dan baek toendjekan dan bantingan masih tjoekoep mantep dan gesit. Tek ho sendiri bebadan tegep dan sama oesianja. Sasoedah saling hadjar hampir setengah djam lamanja, achirnja kami dengen napas senggal2 berenti dan kasih tangan, kedoea pihak soedah merasa poeas, Tek Ho antar saja poelang, sebage tanda mata dari "debat" itoe saja poenja mata kanan bengkak dan biroe, bibir bawah pitjah. Tek Ho hidoengnja tambah ambles dan djidat serta djanggoetnja pada loeka karena dibanting ke tanah. Belon terhitoeng rasa sakit di badan dan iga. Tetapi digoenggoeng total djendralnja stand djadi seri; kedoea pihak sama2 poeas. Dan ........ merasa kawan lagi, ini bagoesnja tjara tempo dahoeloe. Tetapi diambil oemoemnja hidoep kita lebi soekar dari pada apa jang kami tondjoelken didepan oemoem. Lebi soekar teroetama dalem kaoewangan.
Ditaon 1921 Koen Hian mendjadi hoofdredacteur Pewarta Soerabaia dan saja pembantoe tetep di Malang. Tiap hari saptoe saja toelis "tjorat-tjoeret" dengen nama pandengan TJAMBOEK BERDOERI. Mendadak ditaon 1923 Koen Hian kirim kawat pada saja minta lantas datang di Soerabaia.

No comments: