Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Tuesday, October 18, 2005

Tetap Bodoh, Lebih Baik


INDONESIA RAYA
Kwee Thiam Tjing bertjerita
Tetap Bodoh, Lebih Baik
(I)
Soal peladjaran dipermoelaan abad ini, apa lagi sebelonnja, ada sanget menjedihken. Djika saja bilang sanget menjedihken, dimaksoed boeat kita golongan Inlander. Boeat golongan Nederlander tentoe ada laen; ini saja tida tahoe. Boeat apa jang lazim dinamaken Inlander ada dibediriken pesantren (atas oesaha pendoedoek sendiri); sampe lama baroe ada hoofden school dibeberapa kota jang besar; tetapi di hoofden school itoe jang bisa diterima sebage moerid meloeloe anak priaji golongan pamong pradja. Kalaoe sang bapa sedikitnja pangkatnja asisten wedana (`ndoro asten) keatas, baroe si anak (jang laki2 sadja) bisa masoek hoofden school jang dalem dasarnja ada seperti sekolah rendah biasa. Mas Tom (Dr. Soetomo) waktoe moelai masoek di Large School di Bangil bermoela djoega alamken kesoelitan boeat diterima sampe achirnja ia haroes ganti namanja mendjadi Soetomo.
Boeat `vreemde Oosterlingen jang satoe dimaksoed pendoedoek golongan Arab, ini saja tida tahoe, tetapi boeat vreemde Oosterlingen jang lain, dimaksoed pendoedoek golongan Tionghoa bermoela djoega tida ada apa2 jang mirip sama apa jang dinamaken onderwijs. Tjoema di kalangan pamili jang "atasan" anak lelaki dikasih beladjar toelis dalem hoeroef Tionghoa dan disoeroeh apalken pepatah2 peladjaran Khong Hoe Tjoe. Pembatja jang golongan toea tentoe ada jang masih inget itoe kitab "Tjoe wat hak dji tee iet" (Khong Hoe Tjoe bilang, peladjaran ada jang paling oetama).
Peladjaran diberiken oleh satoe sinshe (goeroe) jang dateng di roemah. Baroe belakangan sesoedah peladjaran mendjadi lebi popoeler sampe diloear kalangan "atasa" dan moelai mendjalar di kalangan "pertengahan", oleh sang sinshe moeridnja diterima diroemahnja sendiri. Batavia boleh bangga mempoenjai Tiong Hoa Hwee Kwan jang paling pertama ditaon 1903. di Malang sendiri Tiong Hoa Hwee Kwan diberdiriken ditaon 1915 disatoe roemah biasa di Petjinan. Saja belon pernah masoek Tiong Hoa Hwee Kwan, tetapi masih bisa bajangken mereka didepan mata. Jang mendjadi goeroe ada Lauw Kwie Hong, beroesia 40 taon keatas. Ia sebelonnja memang dikenal sebagai orang jang "batdji", tahoe tentang kesoesastraan Tionghoa. Dandanannja sepatoe tiongkok, tjelana kompriang poetih, badjoe sianho warna hitam bergemerlap, kadang2 pake kopiah, koentjir nja selaloe klimis. Belon pernah Lauw Kwie Hong berdandan serampangan seperti jang laen. Anak2 moeridnja djoega berpakean seragam, tjelana poetih dan sianho poetih dan pake topi roempoet jang diban dari kaen hitam ada di tjantolken hoeroef Tiong Hoa Hwee Kwan, dibikin dari tembaga. Koentjirnja poen keliatan di sisir klimis. Begitoe goeroe begitoe moerid!
Meliat timboelnja begitoe banjak roemah sekola, barang kali Kandjeng Goebernemen koeatir nanti alisan mereka tida selaras dengen kamaoeannja, maka kamoedian dimana-mana didiriken Hollands Chinese school (H.C.S.) dan Hollands Inlandse School (H.I.S.) di Malang HCS baroe ada ditaon 1909.
Ini dengen singkat mengenaken soal peladjaran. Dan di bidang djasmani apa jang bisa diliat tjoema nol besar. Saja dilahirken diboelan ke doea dari permoelaan ini abad. Perbandingan dimasa saja masih anak2 dengan keadaan sekarang adalah seperti boemi dan langit lapis toedjoeh. Dimasa itoe tida bisa ada bitjara pasal hiboeran ini dan itoe, kolam renang, bowling, olah raga. T.V, radio, bioscoop sampai rasanja seperti kesandoeng-sandoeng saking banjaknja.
Kalaoe maoe berenang paling2 kita berenang dikali brantas atawa ke "Djending Khong Lok", pemandian ditanah koeboeran. Di depan roemah saja di Kotalama, di sebrang djalanan ada goedang kereta-api, dibelakangnja terdapat tanah sawah jang loeas sekali, tjoema dipotong oleh rail Malang Stootram Maatschappy, jang djalannja begitoe perlahan dan kedengerannja mengkas-mengkis seperti orang jang dihinggapi penjakit astma, sampe oleh rakjat nama potongan MSM diartiken sebage "mbentoer soeseor mandek", saking ladjoenja itoe tram bobrok. Dan di sawah itoe, hanja pake "hansopp" sadja dengen kawan2 sekampoeng dapat banjak kesenengan.
Karena kita dengen bergiliran, oleh pak tani peloekoenja di perbolehkan doedoek di peloekoe di belakang si sampi. Begitoelah sampe lewat tengah hari kita main di sawah dan poelang dengen dari atas sampi bawa penoeh loempoer, atawa kalaoe lagi hoedjan, dengen telandjang boelet lari-lari di djalanan besar (jang kebanjakan sepi sekali) dengen moeloet diboeka selebar bisa boeat tadah djatohnja aer hoedjan. Tontonan tida ada, paling banjak "Ketek Ogleng" jang datang di roemah ke roemah, komedi "Tjia-im", wajang tjina dan stamboel.
Di Malang taon 1905 di roemah sekola Tiong Hoa Hwee Kwan boeat pertama kali saja pernah saksiken pertoendjoekan "gambar hidoep" (bioscoop). Di lajar poetih lebi dahoeloe tida keliatan apa2 tjoema titik hitam seperti hoedjan gerimis. Kamoedian keliatan satoe kebon dan moentjoelah nona Belanda jang bawa siraman aer. Mantjoernja aer bisa diliat teges ketika si nona toeangken siraman kebawah. Tentoe sadja semoea pertoendjoeken pendek itoe ada bisoe, tetapi halnja aer bisa keliatan mantjoernja, itoe jang bikin penonton2 pada garoek2 kepalanja. Kamoedian gelap lagi, karena pertoendjoeken gambar hidoep poen sampe disini sadja. Tetapi apa jang diliat itoe mendjadi boewah toetoer di kampoeng tjina sampe satoe minggoe lebi. Teroetama kaoem wanita jang tida bosan2nja mendengarnja, teroetama mereka jang oleh "adat pingit" memang djarang boelh kaloear roemah.

No comments: