Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Wednesday, October 19, 2005

Tetap Bodoh Lebi Baik (II-TAMAT)

Add Image
(II)
Anak2 dahoeloe, bila dibandingken dengen anak2 generasi sekarang, masih golongan tjebol, kuntet, dan kebanjakan koeroes2 sadja. Sikap mereka sedikit banjak oendjoeken sikap rasa takoet. Apa lagi djika berdekatan sama orang2 Belanda, lebi takoet dari pada seoempama berdekatan sam setan pedjadjaran. Ini semoea memang hasil dari pemandengan hidoep dan pendidikan. Apa djoega jang bisa diharep dari anak2 jang orang toeanja tjoema bisa djongkok dan sembah sadja, tjoema bisa mendjoerah dalem sekali sampe koentjirnja via poendak menggelantong di depannja sasoedah di perdom poelang pergi. Tida ada pergerakan badan, tida ada vitamin A sampe moengkin Z, tida ada makanan istimewa seperti sekarang. Jang ada "sego wadang iwah tempe" atawa boeboer dengen sedikit ketjap. Maka itoe bisa dimengerti mengapa anak2 di zaman saja ada dibawah oekoeran dibandingken dengen anak2 sekarang.
Kalaoe saja mertamoe di roemah pamili atawa diperkenalkan pada anak atawa tjoetjoe mereka, oemoemnja ini anak2 dari belasan taon ada lebi tinggi, lebi lebar dadanja daripada saja, baik jang lelaki maoepoen jang prempoean. Hasil dari makanan, pergerakan badan dan pandengan hidoep. Liat sadja orang Djepang zaman sekarang mana ada jang masih kate dan djalan mekar-mekor. Djoega sekarang tida bisa diketemoeken lagi singke jang dengen toeboehnja setengah bongkok merentang merenting tjoba tjari djalannja. Diantara tjoetjoe saja sendiri, oesia 16 dan 15 taon, mereka soedah lebi tinggi badanja dari pada saja. Rasa takoet jang didasarken atas kebodohan memang haroes lebi banjak dikasihani dari pada ditertawakan. Kendati toch ada bagean2 jang tida bisa timboelken napsoe ketawa kita. Tjoba pembatja tolong ambil tahoe tentang ini kedjadian.
Sesoedah lebi dahoeloe "toean dokter kapten" dateng di roemah boeat preksa adik prempoean ajah saja , satoe gadis dari 16 taon waktoe itoe, ia soeroeh bibi dateng diroemahnja oentoek diberi obat soentik. Obat soentik.....? Adoeh....! semoea pamili jang toea2 pada koempoel oentoek ambil poetoesan, apa baik bibi di soentik, atawa tetep minoem obat sinshe jang soedah ternjata tida "djodoh" seperti djoega dengen halnja si Pak Giman, doekoen kampoeng di Kotalama. Remboek poenja remboek achirnja diambil poetoesan boeat hantar bibi ke roemah toean dokter kapten. Ini toean dokter kapten ada dokter militer, satoe-satoenja tabib jang dimasa itoe, taon 1907, bisa didapat di Malang. Begitoelah di hari jang soedah ditetepken bibi saja, dengen diapit oleh doea pamili prempoean jang toea masing2 pada pegang lengan tangannja si bibi jang doedoek ditengah, pada naek kereta "milor" jang ditarik oleh doea koeda dengen si koesir doedoek dibangkoe depan.
Bibi keliatan doedoek dengen tondoek, boekan karena ia sakit berat, tetapi meloeloe sebab sebage "perawan jang dipingit" toch tida pantes ia maen meliat kesana kesini; Nanti orang loear aken kata apa....? dikereta kedoea doedoek nenek saja dengen disebelahnja ada iboe saja, sebage anak mantoe pertama jang dalem hal2 penting seperti pergi keseorang dokter Belanda, tida boleh ketinggalan diadjak. Dan dibangkoe depan, sebelah koesir ada penoelis dari ini kenangan jang hari itoe kombali paksa minta bolos dari sekolah. Dan seperti biasa kemaoeannja (hehe...he..) ini anak jang terlaloe di mandja (ngakoe neh jah.!), karena poetoe laki "mbarep" dan poetera "mbarep" (jang pertama) diloeloesken. Sebab "koh sahno". Sebab koh kasian dan kasian sjstem ini jang bikin saja dalem soal peladjaran mendjadi kodok boekan.....kintel boekan.
Dibelakang masih ada kereta ke tiga boeat bawa saoedara lelaki dari kakek saja jang waktoe itoe soedah lama wafat. Begitoelah rombongan kita, dengen goenaken 3 kereta masing2 ditarik oleh doea koeda "tedji". Koeda besar berangkat ke roemah toean dokter kapten, memoeloe boeat ambil obat soentik.
Rasa takoet berdasar atas kebodohan......! Gambarnja seperti jang diterangken diatas. (TAMAT)

No comments: