Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Saturday, October 29, 2005

Wild West Journalism (III - TAMAT)


(III)
Sesampenja disana, baroe saja tahoe Koen Hian berenti selakoe hoofdredacteur Pewarta Soerabaia dan diriken ( dengen beberapa kawan lain) soerat-kabar "Soeara Poeblik" di djalan Gresik. Ia minta saja doedoek sebage redacteur. Zonder pikir padjang dan zonder tanja condite apa2, saja terima tawaran itoe dan pindahlah saja ke Soerabaia. Makloem itoe waktoe masih boedjangan dan tida pikoel tanggoengan terhadap orang toea maoepoen pamili jang semoeanja ada "in goede doen" menoeroet tjara Belandanja. Bermoela Soeara Poeblik dapet samboetan baek sekali, teroetama dari pihak pers Belanda, seperti Soerabajasch Handelsblad dan Indische Courant jang redactienja memang kenal kami, poen contract advertentie mengoembirakan; dari apa jang itoe waktoe diseboet "The Big Five" seperti Borsumy, Hagemayer dan sebagenja kami terima ratoesan riboe regel advertentie. Tetapi sesoedah kenjataan "boroknja" warnanja dan sikap kami jang tida soedi maen noen inggih, kandjeng sadja, malahan sering kali berani hantem jang dipertoean dimana kamirasa kami berada dipihak benar, lantas berobah sikap itoe, contract advertentie tinggal contract, karena baroe dibajar kalaoe advertentie nja soedah dimoeat, boekan? Bermoela kami terbit 10 lembar dari mana dengen 6 lembar dengen advertentie besar. Borsumy sendiri minta satoe lembar penoeh. Tetapi sasoedah terang jang kita tioep itoe boekan lagoe "Wilhelmoes" hanja lagoe "Indonesia raja", soerat-kabar kami moelai hidoep sene-kemes. Kalaoe didatengin colporteur kami, selaloe dibilang belon ada barang baroe jang mesti diperkenalken. Kami maloe boeat oedjoekin kenapa pada2 lain2 soerat-kabar ada dimoeat advertentienja, djadi dengen menboesoengken dada kami tjoba pertahankan hidoep kami dari advertentie si A kong jang djoeal katja-mata jang tjoema bajar virj goelden sadja satoe kali moeat. Pabriek rokok "Nitisemito" dari Koedoes dan poen pernah moeat advertentie rokoknja, teroetama diwaktoe ada gelombang "swadesi" dikalangan kaoem pergerakkan. Tapi biar bagaimana soesah djoega hidoep kami, toch kami tida aken oendjoeken itoe dihadepan oemoem. Kendati kadang2 kantong kempes, toch kalaoe keloear tetep pake dasi, djas dan topi.
Trouwens di waktoe itoe semoea pake djas, kalaoe tida pake dasi tentoe djas toetoep. Tida seperti sekarang, maen tjoel-tjoelan2 kalaoe menoeroet istilah dahoeloe. Tjoema sadja kebanjakan pake sepeda, djarang jang naek toeroen Aoeto. Kalaoe masoeknja advertentie djoesteroe itoe djantoengnja soerat-kabar. Di Soeara Poeblik makin lama makin sedikit sebaliknja djoemlah pers-delict jang mesti kami beriken tanggoeng djawab datangnja tida ada poetoes-poetoesnja. Saja sendiri mesti tanggoeng 9 delict karena toelisan saja sendiri. jang mendjadi poepoek dari soeboernja delict2 begitoe jalah itoe artikel 161 bis dan ter jang kesohor. Belon toelisan saja boeat mana kita telah sediaken apa jang diseboet "Zit redacteur" redaktoer boeat Zit, boeat doedoek dalem boewi. Sebab djika saja sendiri jang mesti tanggoeng djawab, pasti sedikitnja dihoekoem berat sekali. Boeat djadi Zit redacteur ada amat gampang. Tida perloe kepandean sekolahan, pengetahoean oemoem jang laen2 nonsen lagi. Jang diminta tjoema kebranian boeat akoein kesalahan jang boekan ia berboeat. Oemoemnja Zit redacteur kami diambil dari "anak kapasan" Soerabaia jang menerangken dimoeka pengadilan bahwa ia jang terima copy toelisan jang djadi delict itoe pada Zettery, karena waktoe itoe Zettery minta copie boeat dizet karena semoea copie soedah habis, ia ambil sadja copie jang ada dimedja redaktoer dan bawa itoe ke Zettery. Ia tida tahoe apa artinja toelisan itoe, poen tida mengarti effect dari apa jang ditoelis sebage tjontoh ada ini kadjadian.
Ditaon 1925 tanah Atjeh tarik penoeh perhatian karena pendoedoek berontak. Tiap hari Soerabajasch Handelsblad dan Indische Courant toelis "we mooten die sloebers en djahata maar doodschieten" katanja (kita mesti tembak mati sadja itoe badjingan dan pendjahat). Dan karena soedah bosen dengen njanjian begitoe, satoe waktoe saja bales di Soeara Poeblik begini : perbedaan antara sloebers dan djahat jang haroes ditembak mati dan vader des vaderland tjoema geografisch sadja. Prins Willem van Oranje (de groote Zwijger) ada vader des vaderland dimoeka matanja orang Belanda. Tetapi boeat Philips ke 11 dari Spanjol ia djoega ada sloebers dan djahat jang haroes ditembak mati itoe poetera2 Atjeh berontak karena maoe Merdeka, sebab didjadjah tida eank. Belanda sendiri mengakoei tida enaknja itoe. Boekitnja dalem boekoe Hikajat ada diseboet pasal "tachtig jarige oorlog" (80 taon perang) boeat lepasken diri dari belenggoe pendjadjahan. Tetapi ini toelisan masih belon dianggap seberapa salah. Jang bikin Zit redacteur digandjar 1 taon pendjara jalah moto jang toelis diatasnja jang berboenji begini:
Als ik eens een Atjeher was,
Hoe zou mijn rentjong spreken!
Als ik eens een Atjeher was,
Mensenbloed zoe aan mijn klewang kleven!
.......boeshet.... deh kalaoe Soeharto denger pasti ilang deh Opa
kalaoe saja orang Atjeh,
bagaimana rentjoengkoe berbitjara!
Kalaoe saja orang Atjeh,
Klewangkoe akan basah dengen darah manoesia.
(TAMAT)

No comments: