Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Monday, November 07, 2005

Pemoeda di zaman Koeno (II_TAMAT)

(II)
Di zaman itoe gadis2 pada beramboet pandjang jang tersebar menoetoepi badannja. Kita jang ada dibelakang intjar sadja "misje" kita. Kalaoe kebetoelan bisa berada didjoeroesannja dan angin djoega kebetoelan menioep dari depan, kita sembari endjot pedal sepeda, sedot napas sedalem-dalemnja bisa oentoek tjoba tjioem haroemnja ramboet si djantoeng hati. Dan sampe sore rasanja dada mendjadi lapang, apalagi kalaoe disoeroeh pompa sepeda dan selagi serahken setirnja, tangan kita bisa beradoe, telinga tangkap perkataan "dankje wel, hoor!" dan tangan sama2 saling senggol, adoeh! Rasanja biarpoen sampe esok paginja kok sajang kalaoe kena aer.
Kendati tida terang-terangan, tetapi masing2 dari kita tahoe "misje" A siapa jang poenja dan B djadi "misje" siapa. Kalaoe sampe ada persaingan atawa perlakoean jang dianggap koerang adjar, terhadap gadis jang mendjadi idaman kita, pasti ini berarti adoe kepelan atawa "all es en alles" termasoek djegal, piting, toendjek, banting , tendang semoeanja boleh katjoeali menggigit. Kalaoe kita ketemoe doea moerid lelaki jang pada matang biroe, djalan pintjang dan aer moeka penoeh baret karena bekas di gobrot di tanah, tahoelah kita bahwa antara mereka ada dilakoeken satoe tjara oentoek pertahankan masing2 poenja "hak" atas soeatoe "misje". Ini bodoh boekan? Dan lebi bodoh lagi bila kita tahoe dalem banjak hal si misje djoega tida mendoesin jang ia jang tadinja diboeat reboetan. Karena oemoemnja misje itoe tjoema akoe-akoean sadja. Karena saja rasa anak zaman sekarang tida akan berlakoe begitoe naif dan bodoh seperti anak dari setengah abad berselang.
Karena diloear sekolah tida ada iketan jang gaboengken itoe anak2 satoe pada lain, maka masing2 tjari djalannja sendiri, tjari temen-temennja sendiri. kalaoe menoeroet istilah sekarang, ia orang meroepaken "gang-gangan" ada jang liwatin temponja dengen maen biljard; ada jang djalan2 sepandjang djalan dengen ganggoe siapa sadja jang dianggep bisa diganggoe (ini golongan toekang tjari perkara) ada djoega jang sering goda anak2 prempoean baik di roemah atawa disekolahnja. Oempama pernah kadjadian satoe hal jang memboektiken benarnja pribahasa "hie-hie siet-siet" (apa jang dikira kosong ternjata penoeh dan apa jang dianggep penoeh terboekti kosong) atawa dengen perkataan biasa hendak dibilang, perlawanan didapat djoesteroe dari fihak jang tadinja ditaksir tida akan melawan sama sekali.
Saja dengen beberapa temen (tentoe sadja lelaki) pada soeatoe pagi liwat di zusterschool di Tjelaket, Malang. Apa maoe, djendela ditingkat atas diboeka dan di belakangnja terliat sekoempoelan gadis-gadis jang memang sekolah dan tinggal disana. Kami atjoengken tangan dan treak "dag....dag". treakan ini dibales dengen lambaian tangan, malah ada djoega jang kasih "kushandje". Pembatja bisa tebak bagaimana reaksi kami dengen samboetan jang begitoe meriah. Rasanja maoe berdjingkrak dan djoengkir-balik di djalanan saking girangnja. Tentoe sadja hal ini lekas tertoelar diantara teman2 lelaki jang lain.
Grombolan kami achirnja terdiri dari koerang lebi 12 orang jang tiap pagi pasti dengen sepada berenti dibawah djendela jang terkenal itoe. Djoemlah gadis ternjata djoega bertambah. Soera sepada, treakan dan djeritan tentoe sadja tarik perhatian orang2 Belanda jang tinggal disekiternja, tetapi mereka poera2 tida tahoe apa2, tida denger apa2 koeatir kalaoe ganggoean itoe pindah keroemah masing2. pembatja djangan kira kami orang meroepaken segrombolan anak2 jang masih ketjil. Tida, badan kita dan tinggi tjoekoep besar, sebab zaman itoe kaloe hampir loeloes MULO berarti soedah delapan atawa sembilan belas taon. Kapan tadi soedah dibilang, anak2 zaman itoe kebanjakan maen masa bodoh sadja, toch ada orang toewa.
Apalagi djika pamili poenja anak gadis. Pembatja bisa bajangken sendiri anak2 lelaki seoesia moeda begitoe, makin dibiarin makin naek kepala. Tetapi pembalesannja dateng. Kami disebelah bawah pada treakin, gapein dan bikin gerakan adjak mereka keliling kota naek sepeda dan makan minoem. Adjakan kita jang berada disebelah bawah dari doea djendela jang diboeka lebar disamboet dengen gelak ketawa oleh gadis2 jang berada dibelakangnja.
Dan selagi kami mendongak keatas boeat nikmati manisnja itoe sekoempoelan boenga jang lagi mekar-mekarnja, mendadak mereka dengen serentak pada moendoer dan tempatnja diganti oleh lima atawa anam zuster. Belon hilang terperandjat kita atawa itoe koempoelan zuster dengen serentak toewang isinja pot-pot jang memang masing2 ada bawa. Dan boekan lagi gerimis jang menimpah kita, tetapi lebat sekali adanja hoedjan............. kentjing jang menggoejoer kami. Ada diantara kita jang isinja si pot langsoeng menggoejoer kepalanja!
Tida oesah ditanja lagi bagaimana kita pada lari seraboetan dengen dibelakang kedengeran soerak dan tepok tangan jang rioeh sekali dari itoe sekoempoelan zuster dan moerid-moeridnja.
"Kom morgen weer terug!" treak mereka. Esoknja disoeroeh dateng lagi, katanja. Sampe lama Zusterschool di Tjelaket Malang oleh kami dianggap sebage tempat jang angker! Hiet-hiet siet-siet.
(TAMAT)

No comments: