Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Thursday, November 24, 2005

Dipajoengin Saoedara Toea (I)+(II)=TAMAT




INDONESIA RAYA
Kwee Thiam Tjing bertjerita
Dipajoengin Saoedara Toea
(I)
Sedari Djepang doedoekin Hindia Belanda moelai 8 Maret 1942 dan tentoe sadja djoega tantjap kakinja di Malang, penghidoepan berobah sama sekali. Menganggap dirinja aman, selamat dan sentosa dibawah tedoehan pajoeng dari si saoedara toea, jang mendjadi pemimpin, pelindoeng dan tjahaja Asia (menoeroet sirkoelernja sendiri) bermoela senjoem kita keliatan lebar sekali. Tetapi makin lama senjoem itoe makin ketjil sampe achirnja moeloet kita keliatan njaproet dan kripoet seperti kowe koetjoer jang digoreng dalem minjak koerang panas.
Sang Kang mas keliatan maknoer, soeboer dan bertjahaja, sebaliknja si dimas koeroes kering. Habis, doea minggoe satoe kali di idzinkan beli toelangan seharga 15 sen, sedang semoea daging sampi dan babi haroes disediaken boeat sang kang mas (Dai Nippon).
Masih oentoeng mereka roepanja tida begitoe soeka daging kambing. Pakaianpoen lambat laoen tjompang-tjamping. Topi, djas, dasi sedari lama boekan mendjadi kebiasaan boeat dipake. Malah banjak jang ganti sepatoe dengen sandal atawa berkaki ajam.
Di waktoe baroe datang, aer moeka saoedara toea kita memang keliatan semoe2 hidjaoe; badannjapoen rada koeroes, ondervoed dalem bahasa Belanda. Sedang militer Belanda jang sekarang mendjadi tawanan perang, ada banjak lebih segar. Tetapi hal tida berdjalan lama, akan kamoedian diganti; tawanan perang jang koeroes kering dan mati terlantar disepandjang pembikinan djalan kereta-api di Birma, di tempat tawanan atawa di pendjara. Satoe kadjadian jang soedah mendjadi oemoem dimana-mana selagi api peperangan masih berkobar-kobar.
Nippon datang belon lama. Tiap pagi di djalan petjinan kita bisa liat bagaimana sekoempoelan serdadoe Belanda dengen dikepalain oleh seorang kapten, digiring oleh 4 atawa 5 serdadoe Djepang pergi kepasar Malang oentoek beli keperloean dapoer. Perang memang tjoema doea kasoedahan; menang atawa kalah. Kalah tinggal kalah tetapi apa jang dipertoendjoeken oleh serdadoe2 Belanda waktoe digiring ke pasar Malang ada oendjoeken mentalitet dibawah nol menoeroet penilaian saja.
Mereka pada ketawa, bertjanda dan menjanji seolah-olah sekoempoelan anak sekolah jang lagi piknik. Geer geld en toch geen zorden..! begitoe mereka pada menjanji dengen gembira. En ook geen otak...! kata saja pada kawan2 dengen siapa kita bersama liat itoe tontonan jang mendjemoeken.
Samentara itoe penghidoepan djalan teroes, soerat2kabar tida ada; djadi toekang tjatoet tida biasa, en toch kita haroes hidoep, boekan ? Meliat itoe orang tawanan, saja dapet ingetan maoe tjoba lever telor bebek asinan jang soedah matang. Siapa taoe barangkali bisa berhasil dan dengen begitoe bisa dapet satoe mata pentjarian. Di esoknja saja dateng kepasar dengen bawa boeat tjontoh delapan telor bebek jang diboengkoes kertas.
Ketika liat itoe kapten dengen serdadoenja, saja minta permisi pada serdadoe Djepang jang mengawal mereka boeat boleh ketemoe dengen orang tawanan tadi. Tetapi dengen tjara bagaimana? Kita satoe sama laen tida saling mengarti masing2 poenja bahasa. Djalan satoe2nja dengen mengoenakan bahasa bisoe.
Saja lebih doeloe toeding itoe kapten Belanda, kamoedian bikin gerakan seolah-olah makan, dan achirnja keloearkan saja poenja delapan telor bebek. Meliat ini semoea, roepanja itoe serdadoe Djepang achirnja mengerti djoega maksoed saja.
Ia bikin gerakan dengen tangan boeat persilahkan saja ketemoe itoe kapten. Tetapi lebih dahoeloe tangannja tjepat bagai kilat menjambar satoe boetir telor jang ia kasih masoek dalem sakoe tjelananja.(kapan soedah dibilang waktoe baroe datang memang saoedara toea kita selaloe kroetjoekan peroetnja).
Selagi bertindak dimana itoe kapten berada, saja berpapasan dengen laen pengawal. Ia minta liat apa jang saja bawa. Satoe gerakan tjepat bikin persedian tjontoh telor saja tinggal anam bidji. Kawanja laen dateng dan zonder bilang apa2 lagi telor sajapoen masoek dalem kantong tjelananja. Dengen bawa 5 telor achirnja saja bisa ketemoe dan bitjara sama itoe kapten, jang bilang sekarang ia tida poenja kekoeasaan apa2 lagi. Paling baek saja ketemoe sadja sama opsir Djepang jang bersangkoetan.
Waktoe hendak berlaloe, dari djoeroesan kiri ada mendatengin laen pengawal jang kali ini angkat 2 bidji telor sekaligoes. Ketika soedah hendak kaloear dari roewangan itoe, laen pangawal datang samperin sembari tjengar-tjengir hingga giginja jang besar tida rata bikin ia mirip sama boeti tjakil, diliat dari soedoet moeloetnja sadja. Sisah 3 bidji telor saja beriken padanja seraja bilang "iki wis badoken".
Ia terima dan masih bilang "arigato" lagi. Saja oeroeng djadi leveransir telor bebek....!
--------$$$------------
Ia lagi berperang hadepin moesoeh diloear. Hingga ia tida maoe diretjokin oleh segala keroesoehan dan kekaloetan di belakangnja. Maka itoe hoekoeman2 jang diberiken tjoekoep heibat hingga bikin pendoedoek mendjadi djinak dan bersikap masa bodoh. Tjopet, hilang djeridji; merampok, mentjoeri, tangan koetoeng. Belon siksaan2 jang loear biasa kedjamnja, seperti di listrik, di pompa aer, digantoeng dengen kepala dibawah, dirangket, ditendang, dibanting, dll, dll. Maka itoe, bila beroeroesan atawa berdekatan sadja sama si kate kadang2 bisa bikin boeloe badan berdiri. Ia meroepaken tempat angker jang bisa bergerak sendiri. Djangan ditanja ia poenja Kempetai, polisi militer!
Oeraian sepintas laloe ini ada perloe diberiken agar pembatja zaman sekarang bisa mengerti kenapa sikap kita oemoemnja begitoe takoet pada si kate.
Boeat loekisken rasa takoet itoe saja hendak toetoerken kedjadian ini. Di djalan Kotalama ada roemah perkoempoelan Ang Hien Hoo, jang aslinja didiriken oentoek oeroes soal kematian dan pengoeboeran anggota2, sampe peti matipoen dibikin disana, boeat mana selaloe tersedia batang2 pohon djati jang ditoempoek sampe tinggi dipekarangan belakang toenggoe di gergadji menoeroet oekoerannja jang diperloekan. Kamoedian diroewangan belakang doea medja toesoek bolajang dapet tjoekoep perhatian dari anggota2, teroetama kalangan moeda. Tentoe sadja tarohan oewangpoen lantas mendjadi soeboer.
Pada soeatoe pagi saja ada di Ang Hien Hoo ketika saja liat ada datang tetamoe jang loear biasa. Saja tahoe, ia ada seorang Tionghoa totok, pekerdjaannja toekang goenting ramboetjang baroe sadja boeka peroesahaannja di djalan Djagalan, tida djaoeh dari djalan Kotalama. Ia beroesia sekiter 30taon.
Jang bikin ia loear biasa, jalah roman dan dandanannja. Ramboetnja digoenting pendek, aer moekanja keliatan keren, sepasang alis mata tadjam. Lebih lagi jang menarik jalah pakeannja, kemedja lengan pandjang, poetih bersih, tjelana wol biroe toea, ditahan oleh bretels jang diselempangkan diatas poendak, sepatoe mengkilap dan iapoen pake kaos kaki......! loear biasa boeat di zaman gila itoe.
Dan tjara djalannja, ia dengen tindakan perlahan-lahan moendar-mandir di Ang Hien Hoo, sebentar liar sana, sebentar liat sini, serta pandang kita seperti bajangan jang tida berharga boeat diperhatiken terlaloe lama, bikin kta ragoe2 siapa sebenarnja orang asing ini. Orang2 jang lagi toesoek bola pada riboet, bertreak , ketawa selagi mereka maen sambil bertarohan.
Sembari lewat diantara mereka, saja berbisik : "Awas itoe ada letnan Kempetai!" Bisikan ini diteroesken dari moeloet kemoeloet dan dalem tempo pendek sekali, soeasana didoea medja berobah soenji.
Permaenan djalan teroes dan pertarohan djoega, tetapi tida setjara terang2an. Malah kalaoe si "Letnan" lewat dan kebetoelan ada kawan lagi maoe toesoek bola, ia toenda dan pegang tongkatnja seraja moendoer beberapa tindak boeat kasih itoe "Letnan" liwat. Siapa bilang kita tida poenja "toto kromo"? Boen Tiong ada pengoeros Ang Hien Hoo; orangnja setengah toea dan netjis sekali. Kalaoe kekantor selaloe pake djas dan dasi. Tentoe iapoen dikasih tahoe ada "Letnan Kempetai". Karena boeroe2 ia keliatan keloear kamar dimana ia sedang bekerdja dan sembari pake djasnja saja liat ia samperin "letnan" pada siapa ia mesti mendjoera dalem sekali. Tetapi ini "letnan" ada terlaloe sombong atawa terlaloe tida tahoe adat, ia tjoema lirik Boen Tiong sebentar, kamoedian dengen kepala terangkat ia landjoetken perdjalanannja sembari gendong tangannja.
Siapa sadja jang kebentrok mata dengen ia pasti akan liat kelaen djoeroesan atawa toendoek. Begitoe besar ada rasa takoet mereka pada ini "letnan". Saja lantas pergi, koeatir tida bisa tahan lebih lama ketawa saja liat bagaimana berhasil saja djoeal si "Letnan" pada kawan2 di Ang Hien Hoo.
Saja sengadja kasih lewat doea hari tida mampir disana, biar hawa amarah redah sedikit. Toch ketika datang di hari ketiga saja disamboet gelombang makian dan tjatjian.
!!!!..."Loe ini memang paling tjilaka djadi orang....." treak mereka.
"Letnan Kempetai.........!
Ia ada singkeh toekang tjoekoer di Djagalan......!
------$$$------
6 boelan telah liwat sedari sang saoedara toea mengindjak kakinja di boemi Indonesia. Koeroes, hidjaoe, ngantoek dan letih keliatan nja diwaktoe itoe, tetapi sekarang.....!
Boendar, segar boegar, hingga soesah dibajangkan mereka inipoen bisa mati. Meliat badan mereka rasanja peloeroe akan mental sendiri. Dengen tindakan jang kedengeran srat....sret...... dan tampang moeka setengah ngantoek ia orang lewat se enaknja djoeroesan mana sadja jang hendak diambil tinggal kita jang kebagean rol boeat minggir. Dari pengalaman getir jang pernah dialamkan oleh mereka jang lagi sial, makin si Nippon keliatan ngantoek dan lesoe, makin ia berbahaja. Seperti oelar berbisa. Poera2 lijap-lijep seperti hampir mati, tetapi begitoe si bakal korban datang tjoekoep dekat laksana petir tjepetnja ia njambar serta tantjapken giginja jang berbisa.
(II)
Ketika berada di roemah orang toea saja di Kotalama. Pada soeatoe pagi masoek dipekarangan depan satoe Auto "Ford" sedan jang masih baroe. Dikemoediken oleh seorang opsir Djepang jang begitoe toeroen gapein saja seraja toeding pada auto jang di bawa.
Djaga............!
Perentah ia dan teroes mengelojor pergi. Sampe djaoeh malem ia tida moentjoel lagi. Kepaksa Auto itoe dengen koentji kontak jang masih menggelantong saja dorong masoek lebi dalem di gang.
Di esoknja sampe laroet malem djoega tida ada orang dateng. Itoe Ford masih baroe kentara soedah diserobot oleh opsir itoe dari roemahnja seorang Belanda. Dan kamoedian digeletakan sadja di roemah saja. Apa jang mesti saja bikin? Kawan2 nasehatin boeat lapor sadja di Kempetai di djalan Semeroe boeat tjegah saja terlibat didalemnja.
Begitoelah saja datang di kantor Kempetai. Diterima oleh seorang militer Djepang jang enak sadja taroh kedoea kaki jang telandjang diatas medja. Saja soedah manggoet 3x, masih sadja ia tinggal awasin seperti orang awasin kodok jang mendadak masoek roemah.
Achirnja ia bertereak dan seorang Tionghoa datang ketara ia ada djoeroe salin dari Kempetai. Padanja saja terangken semoea tentang itoe Ford jang ditaroh dipekarangan saja. Siapa jang bawa tida taoe, siapa jang poenja tida taoe. Sasoedah ditjatet roemah saja ia idzinkan saja berlaloe dengen perentah boeat toenggoe di roemah sampe ada orang dari Kempetai datang. Kapan tanja saja....?
Khurah..! membentak si Nippon seraja toeroenken kedoea kakinja dari atas medja. Saja tahoe dari pengalaman sendiri, khurah itoe berarti pergi....!
Mampoes apa tida...? membantah lebih lama berarti sedikitnja ada harapan boeat ditempeleng.
Saja poelang dengen endjot sepeda saja jang soedah rongsokan.
Saja seperti di "huis arrest; maoe pergi koeatir nanti pamili saja jang mesti hadepin itoe Ford sial.
Baroe diesok siangnja dengen Jeep dan beberapa serdadoe Kempetai satoe opsir keliatan datang. Ia preksa Autonja , kontji kontaknja dibawa dan kamoedian dengen goeratan kapoer ia toelis beberapa baris hoeroef kandji.
Siapa sadja tida boleh bawa ini ford jang soedah berada dalem tangan Kempetai. Dan ia perentah saja djaga djangan sampe toelisan itoe roesak dan hilang. Kalaoe sampe hilang, hilang djoega kepala saja, katanja sembari bikin gerakan seolah-olah leher saja jang akan digorok.
Hmm....! mentang2 menang perang..! pikir saja.
Hawa oedara di Malang ada basah teroetama diwaktoe malem. Apa saja moesti toengkoelin itoe toelisan disajap Auto dengen pegang pajoeng diatasnja? Sebage djawaban atas pertanjaan saja ini si opsir tjoema angkat poendak sadja.
Baroe diesokan harinja ini Auto tjilaka dibawa pergi.
Roepanja kota Malang ketempatan djoega sebagian dari serdadoe2 Nippon jang ditarik dari garis depan di Bataan oentoek istirahat. Mereka meroepakan kelompok jang tata-tertibnja dilonggarkan sedikit sebage timbalan boeat halnja mereka masih bisa keloear dalem keadaan hidoep dari garis perang. Haroes di akoei tata-tertib dari angkatan perangnja di garis belakang ada tjoekoep baek. Belon pernah saja dengar ada serdadoe Nippon jang meroesak dengen paksa kaoem wanita dari kalangan baek2, djoega tida dikalangan keloearga Belanda.
Jang diantara mereka jang baroe datang seolah-olah lahir kombali, ada terdapet djoega jang masoek golongan apa jang popoeler diseboet "oegal-oegalan", ah .. ini seh bisa dimengerti.
Merekapoen ada manoesia biasa seperti djoega kita diantaranja djoega ada jang oegal-oegalan ada jang masoek keloear toko boeat toeker arlodji rongsokan dengen jang baek; ada jang makan minoem dengen bajar menoeroet tarip sendiri; ada jang pesiar berdjam-djam dengen dokar dan bajar si koesir beberapa pitjis sadja atawa ada jang anggep pengoetjapan "arigato" poen soedah lebih dari tjoekoep. Ini tergantoeng dari masing2 poenja perasaan.
Saja pernah mendjadi korban dari sikap maoe menang sendiri. Saja lagi goenting ramboet di djalan pertoekangan, baroe dipapasin separoh ketika diroewangan sempit itoe (tjoema ada doea kerosi boeat goenting) ada masoek lima serdadoe Djepang jang ketara sekali tergolong pada "garis Bataan".
Mereka djoega maoe ramboetnja di millimeter. Orang jang tadinja doedoek di kerosi sebelah saja jang djoega baroe digoenting separoh bagean dan saja digoesoer pergi dan karena roewangan sempit, kapaksa kami berdoea djadi tontonan orang banjak di pinggir djalanan besar...........(rasain.....!opa baroe ditjoekoer separoh ditonton orang di djalan besar.... hehehe).
Kita jang hidoep di zaman gila-gilaan di itoe waktoe poen haroes sesoeaiken diri dengen keadaan disekeliling kita dengen djoega ikoet gila-gilaan agar djangan sampe djiwa kita terlaloe terteken danbisa mendjadi gila beneran achirnja.
Kalaoe aksinja boleh deh, kata anak Djakarta. Saja maksoedken aksi dari serdadoe jang baroe poelang dari Bataan moelailah kemenagan Dai Nippon. Badanja boelat, koeat dan pasak, betoel2 "otot kawat baloeng wesi". Roepanja seperti tida takoet mati dan tida bisa mati...! (gile nga toe..!)
Pada soeatoe hari selagi enak toesoek bola di Ang Hien Hoo dengen beberapa kawan , mendadak roewangan mendjadi penoeh dengen soeara berisik. Ternjata jang datang disana ada sembilan serdadoe Djepang. Waktoe liat tjaranja kita toesoek bola, mereka djoega maoe tjoba dan zonder toenggoe lagi, tongkat boeat toesoek bola dirampas dari tangan kita sementara jang tida kebagian ambil sadja tongkat dari rak. Dan moelailah ini poetera2 Dai Nippon maen toesoek sakenanja. Sampe ada satoe jang waktoe sodok bola dengen tongkatnja, boekan si bola jang menggeloendoeng, tetapi oedjoeng tongkatnja jang sodok laken hingga robek sampe 15 cm.
Mereka pada gelak ketawa dan berdjingkrak seolah-olah kedjadian itoe ada leloetjon jang bagoes sekali. Padahal "leloetjon" itoe jang akan bikin Boen Tiong sakit kepala berminggoe-minggoe lamanja karena di waktoe itoe laken boeat medja biljar tida moedah didapet. Dan kalaoe dapet harganja bisa bikin ramboet djadi oebanan.
Ketika itoe kawanan serdadoe hendak landjoetken toesoek bola, dari pekarangan, dimana ada ditoempoek balok2 kajoe djati, kedengeran soeara gemoeroeh jang begitoe heibat ia bikin geterannja dirasakan diroewangan dimana kita berada.
Itoe sembilan serdadoe Dai Nippon, jang barangkali diwaktoe tidoer masih mengimpi heibatnja gemoeroeh granat moesoeh di Bataan, semoea keliatan amat poetjat.
Dengen bergemetaran mereka pada djatohkan diri dan tjari perlindoengan di bawah di bawah medja biljar.
Kita tida bisa tahan boeat ketawa selagi liat bagaimana itoe djago2 berani mati pada berkoempoel dekat sekali satoe pada laennja seperti sekoempoelan anak ajam jang kelimpahan hoedjan.
Achirnja mereka tahoe apa jang sebenarnja kedjadian jang bikin mereka keliatan loentoer sepoehannja. Karena maloe barangkali, tida lama kamoedian dengen sikap kikoek diam2 mereka ngelojor keloear. Loentoer sepoeh emasnja jang keliatan tinggal tembaganja sadja.

No comments: