Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Monday, November 14, 2005

Bahasa Bogem Mentah (II)


(II)
Boeat saja pribadi oentoengnja memang ada. Boleh djadi sebab pendapetan bersih dikirim ke Bliden Insituut Bandoeng, jang kenal nama saja sebage secretaris comite, merangkap penerbit "Pembrita" jang djoega diberi advertentie Pasar malem. Maka pada soeatoe hari "Pembrita" dapet advertentie dari Bandoengsche Kinine Fabriek, hal mana jang bikin si Brunwijk van Huten mendjadi lebi gondok lagi tetapi diloear ia tida berani ambil sikap gegabah terhadep saja. Waktoe boeat pertama kali pasar malem di boeka, saja sebage sekretaris oleh comite diminta oentoek berpidato. Makloem, diwaktoe itoe kalaoe mesti mendadak angkat bitjara didepan kandjeng toean resident, kandjeng boepati, kandjeng toean asisstent resident, rasanja tenggorokan dirasaken mendadak seperti kering. Tetapi boeat saja, djoernalist jang selaloe hidoep dalem soeasana merdeka itoe semoea saja anggep biasa sadja. Dan ini hal bikin si Brunwijk van Huten gondoknja djadi kembar. Poen saja oleh comite "dipesen" zonder sewa tanah disekiter pohon waringin ditengah-tengah aloen-aloen (dimana pasar malem diadakan) boeat bikin stand restoran dimana istri saja dengen pembantoe2nja sediaken Soto Madoera (istri saja kelahiran Pamengkasan) dan lain2 makanan, stand jang paling rojal penerangannja, karena oleh.................. di Djember saja dikasih gratis dengen semoea kawat dan bola lampoe Aniem jang kasih pindjam pertjoema.
Doea minggoe lamanja pasar malem diadakan dengen hasil memoeasken. Sampe dengen mendadak si Brunwijk van Huten moentjoel didepan hidoeng saja (ini nguurijk pembatja). Doedoek perkara ada begini : pada soeatoe hari ada datang di roemah saja di Gang tengah, depan Mars Hotel seorang Tionghoa jang mengadoe pada saja ia ditempeleng dan dimaki oleh si Brunwijk van Huten karena ia ketok roemahnja si Belanda pada djam 2 tengah hari oentoek beriken kombali oewang kelebihan bajar ongkos pengakoetan. Itoe orang Tionghoa ada orang jang sederhana, bekerdja sebage pegawai dikantor jang oeroes ekpedisi. Saja tanja kenapa ia tida bales tondjok, ini `nko tjoema djawab, mana ia berani lawan Belanda.
Karena anggap ia tida omong kosong pada saja tentang itoe tempelengan dan mari terbitnja "Pembrita", sekian, maka dihari saptoe (seperti djoega "De Costhoek Bode" ,ini Brunwijk van Huten saja hadjar dalem toelisan seperti jang belon pernah orang Belanda di Djember di hadjar. Dan moelai saat itoe tiap hari saptoe si Brunwijk van Huten dan saja saling maki dan tjatji, menoeroet tjara pesoerat kabaran di zaman itoe. Soedah saja tantang boeat beklai dan tjoba tempeleng saja, djangan pilih Vhinees jang soedah terang boekan tandingannjadalem semoa hal.
Si Brunwijk van Huten karena namanja pandjang saja beri nama Baron Brunwijk van Huten, dengen pendjelasan ini boekan baron toelen tetapi baron gadoengan, tida berani terima tantangan goenaken bahasa BOGEM MENTAH.
Sebaliknja ia tjoba menghasoet pembesar setempat dengen toelis dalem korannja :"in hem herkennen wij de communist van Soerabaia, de op roenkraier en onrustsoker". Ia (dimaksoed saja) kita kenalin kombali sebage komoenis dari Soerabaia pemberontak dan toekang timboelken kekatjaoean. Tetapi hasinja hasoedtan itoe ada nol besar. Boeat bakar hatinja si verlopen baron-baronan dalem "Pembrita saja toelis dalem koendjoengan saja ke roemahnja assistent resident Lens dalem minggoe ini, saja kasih tahoe pada pembesar itoe jang saja akan adaken rapat oemoem di Djember boeat desak pemerintah selekas moengkin pasang ledeng aer boeat pendoedoek di kampoeng oentoek keperloean minoem, masak dan mandi. Kapan itoe waktoe dimana-mana, boekan sadja di Djember bisa didapat aer mantjoer dari lededng boeat isi bak oentoek persedian minoem boeat koeda. Gedenk de diren, spaar de vogels! Begitoelah dioekir dibatoe tegel dari aer mantjoer begitoe. Masa, kalaoe kita diandjoerken boeat djangan loepa sajang binatang dan boeroeng, masa pemerintah masih perloe diandjoerken boeat djangan kasih pendoedoek kampoeng minoem, masak dan mandi dengen goenaken aer soemoer atawa kali jang kotor?
Rapat oemoem itoe dapet kondjoengan banjak sekali orang djoega karena dapet sokongan dari N.U, P.N.I dan laen2 pergerakan.
Tida lama sesoedah pindah di Djember, saja dipilih boeat mendjadi voorzitter dari "Shiong Tih Hui", satoe perkoempoelan pemoeda Tionghoa jang djoega poenja bahagian sepak bola. Disebelah ini saja adaken djoega behagian boeat pertemoean2 dimana anggota2 dapat ketika beladjar ber pidato soepaia diwaktoe2 perloe bisa djoega oetaraken pikirannja dihadepan orang banjak.
Bahagian sepak bola kita dapet banjak kemadjoean sampe achirnja dioendang bertanding di Rogodjampi. Oendangan diterima dan pada hari Minggoe siang kita dengen beberapa oplet berangkat ke Rogodjampi. Belakangan saja menjesal soedah adjak pemain2 kita, jang oemoemnja masih moeda oesianja, kesana. Sebab ternjata pendoedoek boelh dibilang semoea terdiri dari orang2 "Osing", toeroenan djawa Madoera. Orangnja tjoekoep baek tjoema sanget agressif, gampang naek darah dan waktoe liat pertandingan sepak bola jang lelaki semoea bawa "Boeloe ajam" jaitoe pedang pandjang jang dibagian jang tadjamnja sedikit melengkoeng. Mereka pada doedoek bersila di keliling lapangan dan saban kali pihak kita bikin serangan atawa pembelaan bagoes, saban kali mereka ber-treakan sambil atjoengken "boeloe ajamnja". Waktoe boeat pertama kali bentengnja toean-roemah kebobolan, tereakan dan antjaman boekan tjoema bermaksoed dioetjapken sadja. Jang mendjadi ketoea dari kesebelasan toean-roemah ada seorang Indonesia, kira2 beroesia 40 taon. Ia adalah seorang jang simpatik, tetapi ketara sekali di Rogodjampi ia poenja kedoedoekan seperti dimandjakan, ia roepanja tjoekoep kaja, karena ia bisa ongkosin sendiri dari orang2 moeda jang soedah boekan anak2 tanggoeng lagi seperti pemain saja. Rante emas dari arlodjinja jang digantoengin ringgitan emas dari 20 dolar US soedah memboektiken jang ia itoe ada masoek golongan hartawan di Rogodjampi.
Dengen bangga ia toetoerken pada saja jang ia poenja "anak-anak" tida boelh bekerdja lain ketjoeali teroes berlatih dan maen bola sadja. Djadi sematjam pemaen bajaran. Dan anak2 "Shiong Tih Hui" jang mesti hadepin mereka! Tetapi nasi soedah djadi boeboer, tida ada laen djalan ketjoeali hantem teroes. Saja andjoerin team saja boeat maen gesit dan djangan takoet apa2. si Kepala soedah teroes sadja saja dampingin dan kadang2 pegang lengan tangannja seperti selagi saja ketemoe satoe kawan jang amat erat sekali hoeboengannja.
Saja soedah hitoeng begini, meliat mentalitetnja penonton dengan "boeloe ajamnja" kalaoe sampe terdjadi keriboetan saja akan pindjam moeloetnja boeat tentramken keadaan hadirin penontonnja. Saja sengadja tida kasih ia berlaloe dari samping saja, sebab djika didesak oleh keadaan, saja akan ringkoes dan desak ini orang lebih dahoeloe. Rasanja kalaoe adoe berklai saja masih bisa menang. Jang ia besar sekali pengaroehnja bisa sekali diboektiken dari hal-hal ini.
Kalaoe pemain "Shiong Tih Hui" bikin pelanggaran, lantas tjatji maki datangnja seperti hoedjan; kalaoe loepoet tendangan bola, disoerakin; djika tepat tendangan pergi bola jang lagi mengantjam, didjengekin dan dimaki-maki. Keadaan penonton terlaloe mengganggoe djalannja pertandingan sepak bola, kamoedian dengen si "Kepala" jang saja minta ia tentremkenpenonton disekeliling lapangan itoe tjoema bertreak. Keadaan berobah perloe angkat tindakan agar mendjadi tentrem dan aman.

No comments: