Seoea toelisannja Opa kwee soedah pindah ke sini http://tjamboek28.multiply.com/

Monday, November 14, 2005

Bahasa Bogem Mentah (III)

(III)
Begitoe lihai adanja “Poopwe” saja hingga saja djaga betoel2 soepaia djimat moedjarab ini tida sampe lolos pada saja. Sehabis sentengah permaenan stand ada kosong lawan 3 boeat kemenangan kesebelasan tetamoe. Dibabak kedoea ditjitak satoe gol lagi.
Katika team Rogodjampi sena 12 pas karena bikin pelanggaran menjerang pemaen kita dengen tjara jang menjolok tjoerangnja, dan selagi Liong Tong, salah satoe speler kita , bikin persedian boeat tendangan bola, mendadak soeasana mendjadi gempar lagi. Darah jang memang soedah gampang mendjadi panas, sekarang mendjadi lebi panas karena tenggorokan seperti tersoempat sebab telan 4 bola dengen beroetoen.
Selagi penonton disekelilingnja diam dan toenggoe dengen tida sabaran bagaimana kesoedahannja tendangan ini, mendadak kedengeran soeara njaring sekali di fihak kita.
“Tembak sadja biar poetoes tangannja!”.
Dimaksoedken, Liong Tong mesti tendang begitoe keras hingga tangannja keeper biar poetoes. TJILAKA.... apa tida? Dengen serentak penonton berdiri , bertreak maki-maki dan gojang-gojang si “BOELOE AJAM”.
Si “Kepala “ lantas saja gandeng dengen erat sekali dan minta ia tereakin orang2nja boeat bersabar. Begitoe meledak marahnja penonton sampe si kepala mesti treak tiga kali sembari atjoeng-atjoengken tangannja kesegala djoeroesan. Sesoedah keadaan mendjadi tida begitoe katjaoe, tendangan sengadja diloepoetken dan saja minta pertandingan di achirkan sadja.
Bermoela fihat toean roemah keberatan tetapi dengen soeara keras hingga semoea bisa denger, saja terangkan, pertjoema maen teroes sedang lima menit lagi soedah mesti diachirkan. Dalem tempo sebegitoe pendek moestahil mereka bisa tjitak gol. Baek permaenan dilandjoetken laen kali sadja agar kita bisa berpisah sebage saoedara jang baek satoe pada laen. Saja oendang oentoek dateng di Djember boeat kita maen lagi disana. Serta saja minta maaf boeat segala kesalahan jang moengkin dilakoeken fihak kita.
Boeroe-boeroe saja soeroeh kesebelasan kita naek oplet lebi dahoeloe dan lantas berangkat. Saja nanti akan menjoesoel dengen oplet jang penghabisan. Si “Kepala” baroe saja lepas sesoedah saja naek di oplet dengen beberapa kawan dan kendaraan moelai berangkat.
Ditengah djalan oplet kita ditimpoekin batoe dan penoempang2nja dimaki-maki. Rogodjampi bisa toenggoe sampe lama bila hendak liat saja dateng lagi dengen bawa kesebelasan.
Sesampe di gedong “Shiong Tih Hui” saja tjari jang siapa diantara kita jang dirinja treak : “tembak sadja biar poetoes tangannja!”. Ternjata jang berboeat begitoe ada Lauw Tjoe Tjiok seorang Taiwan (dia masoek golongan orang Djepang dimasa itoe) jang berkerdja sebage dinest dan tinggal tida djaoeh dari roemah saja. Ia memang “Djiatsim” penoeh semangat terhadap “Shiong Tih Hui” dari siapa ia djoega mendjadi donatoer jang setia. Kalaoe sebage anggota tida bisa sebab Tjoe Tjiok itoe berbangsa Djepang. Saja terangkan pada Tjoe Tjiok jang hampir sadja ia timboelken onar besar, mala bisa mendjadi pertoempahan darah.
Tjoe Tjiok tida tahoe perangi mereka di Rogodjampi itoe. Sebaiknja ia terima tegoran saja itoe, si Tjoe Tjiok ini malah marah pada saja jang ia katakan “boekan lelaki bangsa takoet” dan sebagenja. Saja djawab, kalaoe ia maoe tjari mati, ini ada oeroesannja sendiri dan tida ada satoe orang jang hendak menghalangi. Tetapi tida boleh seret orang2 lain toeroet djadi korban. Kamoedian saja tinggalkan ia balik poelang.
Di esok harinja, selagi saja siboek rampoengken toelisan boeat soerat-kabar Mata-hari di Semarang, atas permintaan Kwee Hing Tjiat jang mendjadi hoofdredacteur, Lauw Tjoe Tjiok masoek diroemah saja. Saja ketawa sadja padanja seperti biasa. Mendadak Djepang “sepoehan” ini seperti jang sering ia digoda oleh kawan2nja, dengen moerka treakin saja “ Bangsat..........! Badjingan.........! Loe takoet sama Hwanna! “ kamoedian sembari meloedah di djoebin ia pergi lagi.
Nah sekarang orang sematjam ini haroes dihadjar adat, pikir saja sembari teroes keloear ke roemah nja Tjoe Tjiok jang memang sajaliat djalan kesana. Sesampenja dipekarangan saja treakin Tjoe Tjiok boeat berenti. Ia balikin badannja dan ambil sikap seperti hendak beklai. Potongan badanja Lauw Tjoe Tjiok memang pasek dan gempal menoeroet istilah di Djember. Ia ada lebih pendek sedikit dari saja dan poen oesianja lebi moeda.
Ketika soedah berhadepan dengan ia zonder boewang banjak tempo lagi, saja tondjok moekanja, dan tondjokan ini boekan tjoma satoe kali hanja saja bikin seri, sampe achirnja Tjoe Tjiok djatoh, saja bongkokin badan saja soepaia ia tarik dasi saja. Dan benar djoega doegaan ini selagi saja tarik toeboehnja keatas sampe moekanja sedjedjeran dengen tindjoe saja, kombali saja timpoek lagi dan kali ini matanja jang digasak. Tjoe Tjiok lepaskan dasi saja dan achirnja ia mengakoe salah.
“Sekarang loe boelh bikin apa jang loe soeka, Goewa bersedia”, kata saja sembari poelang ke roemah.
Satoe minggoe lamanja Tjoe Tjiok tida keliatan montjoel tetapi anak2 bilang , kedoea matanja tertoeteop dan moekanja banjak tanda bondjol. Ketika saja lagi hadjar Tjoe Tjiok memang saja liat ada doewa agen polisi kebetoelan liwat, tetapi mereka mengenalin saja, mereka poera2 liat kelaen djoeroesan dan teroes ngelojor pergi. Kapan saja ini mereka kenal sebage sobat baik sep-nja , commissaris Helms. Djadi boeat apa tjari perkara jang tida-tida. Makloem di kota ketjil seperti Djember itoe waktoe memang moedah kita bisa berlaga seperti “Kodjo-jo-jo—o-o” kata arek Soerobojo.
Tjoe Tjiok sendiri ternjata djoega tida mengadoeh pada polisi. Bener pada saja ada datang doewa orang Djepang jang boeka toko di Djember dan jang saja djoega kenal. Pada mereka saja toetoerken apa jang Tjoe Tjiok soedah berboeat di Rogodjampi. Ia orang memang soedah denger semoea tentang ini. Memang Tjoe Tjiok orangnja tida bisa “djaga moeloet” kata itoe doewa orang Djepang jang poen hatoerken maaf boeat kesalahannja si Tjoe Tjiok jang masoek golongan bangsanja.
Tapi waktoe tentara Djepang soedah doedoeki bekas Hindia Belanda, saja ngeri djoega boeat datang di Djember. Djangan2 disana soedah menoenggoe si Tjoe Tjiok dengen ........Kempetainja.
Oleh Hing Tjiat saja ditawarin boeat doedoek dalem redaksi “MATA-HARI” soerat kabar dari Oei Tiong Ham Concern jang djoega miliki Kian Gwan jang terkenal. Bermoela saja sangsi karena akarnja “Chung Hua Hui”, moesoeh politik dari PTI (Partai Tionghoa Indonesia), djoesteroe tertanam di Concern itoe. Boleh dibilang hampir semoea anggota pimpinan C.H.H. ada orangnja Kian Gwan . tetapi letika dengen kawat Hing Tjiat minta saja datang di Semarang dan terangken pada saja jang “MATA-HARI” dalem bentoeknja sekarang “heeft nists te maken met Oei Tiong Ham Concern of Kian Gwan” djadi pimpinan redaksi “mata-hari” ada merdeka sepenoeh-penoehnja dan terlepas dari tjampoer tangan O.T.H. Concern atawa Kian Gwan, saja minta tempo boeat beroending dengen istri saja sebeloemnja bisa diambil poetoesan tetap.
Sesampenja di roemah soedah ada jang menoenggoe lain sinterklaas tjadeoe. Ternjata si Brunwijk van Huten adoeken saja pada polisi karena dianja saja hinakan ia, bikin nama baeknja mendjadi tertjemar dan laen2 tangisan. Ketika saja datang dikantornja Helms, seorang mentri polisi jang masih moeda terangken pada saja, sebenarnja pengadoean ini soedah lama di madjoeken, tetapi baik wedana kota, commisaris polisi tolak boeat verbal saja. Hingga achirnja mentri jang diwajibken, katanja dengen senjoem seperti hendak minta maaf.
Saja toetoerken pokok pangkalnja permoesoehan antar si Baron dan saja ada terletak dalam halnja itoe orang Tionghoa, jang namanja saja tida maoe seboet, jang oleh Brunwijk van Huten ditempeleng dan dimaki karena berani ketok roemahnja si Belanda pada djam 2 tengah hari boeat kombaliken oewang kelebihan jang soedah dibajar oleh Brunwijk van Huten ketika kirim barangnja per expeditie......................
Sesoedah saja boeboehin tanda tangan pada proses verbaal, saja gasak lagi si baron gadoengan dalem “Pembrita”. Tetapi toenggoe poenja toenggoe pengadoean masih tetep tinggal namanja sadja. Sampe achirnja saja lapor tentang bakal pindah saja ke Semarang dan karena belon tahoe akan tinggal dimana, tolong sadja pemanggilan Landraad dialamatkan pada soerat kabar Mata-Hari Semarang.

No comments: